Tidak Hanya di Indonesia, Minyak Goreng Juga Langka di Jerman dan Belanda

22 Maret 2022, 17:24 WIB
Minyak goreng langka di Jerman//tiktok/keluargabatakdijerman /

GALAMEDIA - Indonesia tengah mengalami krisis minyak goreng (migor) dalam beberapa bulan terakhir. Berbagai kebijakan pemerintah pun tidak mampu menyelesaikan masalah ini.

Terakhir, kala pemerintah menyerahkan harga minyak goreng pada mekanisme pasar, sekitar Rp 40.000-Rp 50.000 per liter, distribusinya mulai banyak.

Sebelum dicabut, harga eceran tertinggi minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

Ternyata, kelangkaan minyak goreng ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia.

Hal yang sama juga terjadi di negara Jerman. Pemandangan kosongnya rak-rak minyak goreng di supermarket juga dialami oleh masyarakat di sana.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel Sebut Tidak Ada Mafia Minyak Goreng, Tapi untuk Komoditas Lain Ada

Bahkan, dilansir dari media setempat, iamexpat.de, toko-toko maupun supermarket di Jerman meminta masyarakat untuk membeli bahan makanan pokok seperti minyak goreng dan terigu secukupnya.

Kondisi ini terjadi sebagai respons masyarakat terhadap berita kelangkaan bahan makanan di Eropa yang menyebar di koran dan media sosial akibat dampak perang Rusia dan Ukraina.
Akibatnya, warga Jerman pun panik, mereka memborong bahan makanan pokok untuk stok selama beberapa waktu.

Sebuah video yang memperlihatkan perempuan kesulitan mencari minyak goreng karena langka belakangan menuai sorotan.

Momen tersebut dibagikan Lia Permata Ade Lona Rajagukguk akun lewat akun @keluargabatakdijerman di TikTok, pada Kamis, 17 Maret 2022. Dalam video berdurasi kurang dari semenit, tampak Lia sedang membeli minyak di supermarket.

Baca Juga: Mendag Lutfi PHP Soal Mafia Minyak Goreng, Wakil Ketua DPR Minta Langsung Ditangkap

Lia kemudian mulai bercerita bagaimana susahnya mencari minyak goreng yang sedang langka. Ia bahkan sampai berkeliling ke tiga supermarket di kota yang berbeda demi mendapat minyak goreng.

“Gila, ya, gua se-happy itu setelah keliling ketiga supermarket, akhirnya dapet minyak goreng,” ujar Lia.

Penyebab kelangkaan minyak goreng di Jerman, disebutkan oleh Lia, adalah imbas perang Rusia dan Ukraina. Karena itu pula, orang-orang hanya boleh membeli maksimal 5 botol per keluarga.

Ia pun mengaku baru mendapatkan minyak goreng di supermarket ketiga yang mereka datangi. Atas saran suaminya, mereka sampai menyusuri kota terpencil di Jerman untuk mendapatkan minyak goreng berbahan dasar biji bunga matahari tersebut.

“Per kemarin di tempat kita, sekeluarga maksimal beli 3 botol. Sebotol 1 liter, harga 1,79 euro atau Rp28 ribuan,” kata Lia ”Lumayan beli 2 botol, setidaknya aman untuk 2 bulan,” lanjutnya.

Baca Juga: Amanda Manopo Ungkap Kondisi Mentalnya: Tadi Gak Disuruh Nangis Kok Tiba-tiba Nangis, Apa Sudah Mulai Gila?

Tak hanya Jerman, WNI yang tinggal di Belanda juga melaporkan hal serupa. Menurutnya, kenaikan harga komoditas pangan termasuk minyak goreng diakibatkan oleh konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Dilansir dari Kabar Belanda, warga Belanda juga panik karena kelangkaan minyak goreng dan aneka tepung. Padahal tepung gandum dan terigu adalah bahan baku utama untuk membuat roti, makanan pokok orang Belanda.

Sebagaimana diberitakan perang Rusia dan Ukraina mempunyai pengaruh besar terhadap perekonomian di Eropa, termasuk Belanda.

Padahal Ukraina adalah pemasok terbesar produk minyak goreng ke Belanda, seperti diungkapkan oleh juru bicara Pusat Biro Makanan (CBL/Centraal Bureau Levensmiddelen).

Maka tak heran setelah terjadi krisis di negara pecahan Uni Soviet ini, sebanyak dua pertiga dari minyak goreng yang beredar di Belanda berkurang secara drastis.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler