Huawei Tingkatkan Konektivitas di Sorong dan Biak Papua Barat, Dedy Permadi Berikan Apresiasi Tinggi

17 April 2022, 17:56 WIB
Huawei. /Dok. blog.huawei.com/

GALAMEDIA - Huawei Indonesia terus berbagi pengetahuan dan teknologi agar dapat terus berkontribusi dan menciptakan nilai dalam membangun Indonesia.

Tahun ini, Huawei CSR Ramadhan 2022 mengangkat tema Huawei I Do Care – One Heart for a Fully Connected and Prosperous Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas dan inklusi digital ke sekolah-sekolah di Sorong dan Biak, Papua Barat, serta panti asuhan di 14 kota di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari realisasi komitmen Huawei untuk membangun konektivitas dan memberikan akses terhadap pendidikan inklusif kepada anak-anak, terutama mereka yang tinggal di pedesaan dan pulau-pulau terpencil.

Acara CSR ini terinspirasi dari perhatian besar pemerintahan Presiden Joko Widodo terhadap pembangunan infrastruktur dan konektivitas di Kawasan Timur Indonesia.

Baca Juga: Tiga Anjing Pelacak Diterjunkan, Bantu Pencarian Korban Longsor di Rongga

Dalam keterangan pers yang diterima Minggu, 17 April 2022, Dedy Permadi, PhD, Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan SDM/Juru Bicara Kemkominfo RI, mengatakan, “Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Huawei Indonesia yang telah memiliki inisiatif yang luar biasa untuk menjangkau anak-anak di Papua dan Papua Barat agar bisa terkoneksi secara baik dengan internet."

"Internet ini seperti pedang bermata dua. Untuk itu, tugas kita bersama, baik pemerintah, pihak swasta, maupun masyarakat umum, adalah memastikan bahwa internet digunakan secara positif, produktif, dan kreatif oleh seluruh pengguna internet di Indonesia,” lanjutnya.

Sementara Agustina mengatakan, anak Indonesia menempati sepertiga komposisi dari seluruh penduduk indonesia dan menjadi kunci kesuksesan dari keberhasilan bangsa Indonesia di masa depan.

Sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, serta perlindungan terhadap berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi.

“Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tidak hanya guru sebagai pendidik, namun juga seluruh sektor seperti orang tua, pemerintah, dunia usaha, lembaga masyarakat, media, dan masyarakat umum lainnya," kanya.

"Kami sangat mengapresiasi komitmen Huawei dalam rangka meningkatkan konektivitas dan inklusivitas untuk mendukung arahan Presiden dalam rangka membangun Indonesia dari wilayah timur," lanjutnya.

Baca Juga: Ceramah Nuzulul Quran 17 Ramadhan: Meraih Pahala Terbaik Melalui Al Quran

Wang Bin, selaku Vice President, Management Transformation, Huawei Indonesia, mengatakan, “Pada Huawei CSR Ramadan kali ini, sebagai bagian dari pengembangan talenta digital, menjembatani sekolah-sekolah di Papua dengan dunia digital menjadi hal yang secara khusus kami tekankan."

"Kami percaya anak-anak, terutama yang berada di pedesaan, berhak mendapatkan hak yang sama, untuk menikmati konektivitas dan pendidikan," lanjut Wang Bin.

"Tak dapat dimungkiri, talenta digital memang menjadi dasar dari transformasi digital. Oleh karena itu, kami berharap anak-anak akan dibekali dengan sarana untuk mengakses internet dan meningkatkan literasi digital,” tandasnya.

Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd, Direktur Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, mengatakan, “Literasi dan inklusi digital menjadi kebutuhan mendasar bagi pelaksanaan konsep Merdeka Belajar."

Baca Juga: David Rumakiek Tambah Daftar Pemain Tanah Papua yang Membela Persib

"Saat ini, pada jenjang sekolah dasar masih cukup tinggi prosentase sekolah yang harus disiapkan untuk bertransformasi digital. Ragam kendala di dunia pendidikan tidak hanya terjadi di daerah terpencil, tapi juga di sekolah yang berada di perkotaan. Saya mengapresiasi Huawei dan ini merupakan wujud kontribusi Huawei dan tanggung jawab Huawei kepada dunia pendidikan yang merupakan semangat serentak bergerak untuk mewujudkan kualitas pendidikan Indonesia,” katanya.

Kak Seto, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, mengatakan, “Literasi digital adalah keniscayaan di era sekarang untuk memenuhi hak belajar, karena belajar itu bukan kewajiban tapi merupakan hak anak. Literasi juga menjadikan anak-anak Indonesia memahami fungsi dan manfaat teknologi secara benar. Melalui teknologi, anak-anak dapat mengeksplorasi kecerdasan dan kreativitas. Saya berharap konektivitas segera merata sehingga teknologi di Indonesia bisa semakin inklusif. Untuk itu, kontribusi Huawei dalam rangka mewujudkan tujuan ini patut diapresiasi.”***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler