Mudik Lebaran, PKL dan Pasar Tumpah Sumber Kemacetan di Jalur Padalarang

25 April 2022, 15:41 WIB
Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) dan pasar tumpah di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus sudah clear pada H-7 sampai H+7. /Dicky Mawardi/Galamedia/

GALAMEDIA - Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) dan pasar tumpah di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus sudah clear pada H-7 sampai H+7.

"Padalarang itu termasuk jalur perlintasan pemudik, maka dari itu mulai H-7 sampai H+7 harus sudah clear dari PKL dan pasar tumpah. Tidak boleh ada yang berjualan di trotoar maupun badan jalan," kata Kepala Satpol PP KBB, Asep Sehabudin, Senin 25 April 2022.

Ia melihat, seiring dengan telah beroperasinya kembali Pasar Tagog Padalarang, kawasan tersebut kembali marak dipenuhi PKL.

Baca Juga: Ganjil-Genap di DKI Jakarta Ditiadakan Selama Libur Lebaran 2022

Keberadan para PKL kerap menimbulkan kemacetan, karena sebagian berjualan di badan jalan.

Persoalan lainnya, Keberadan andong yang kerap melawan arus dan banyaknyab angkot yang ngetem membuat kawasan tersebut semerawut dan menjadi simpul kemacetan.

"Penertiban harus dilakukan supaya tidak menghambat arus kendaraan yang melintas," tandasnya.

Baca Juga: Permudah Tebar Kebaikan pada Masyarakat, Baznas Luncurkan Aplikasi Cinta Zakat

Sebenarnya, para PKL sudah disiapkan tempat untuk berjualan di Pasar Istana Hobi. Oleh karena itu, Satpol PP akan mendorong PKL untuk berjualan di lokasi yang sudah disediakan.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) KBB memperkirakan lebih dari satu juta kendaraan bermotor akan melintas di Jalan Raya Padalarang pada masa arus mudik dan balik Lebaran 2022.

"Jumlah kendaraan yang melintas pada arus mudik dan balik Lebaran mengacu pada tahun 2019, di saat kondisi normal atau belum terjadi pandemi Covid-19," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB, Lukmanul Hakim, Jumat 22 April 2022.

Baca Juga: Resep Bolu Ketan Hitam Panggang, Rekomendasi Sajian Pelengkap di Momen Lebaran

Pada tahun 2019 jumlah mobil yang melintas di Jalan Raya Padalarang mencapai 376.501 kendaraan dan sepeda motor mencapai 1.394.188 kendaraan.

"Pada tahun 2020 dan 2021, pemerintah menerapkan aturan larangan mudik Lebaran karena terjadi lonjakan kasus Covid-19. Tahun ini, masyarakat diperbolehkan kembali mudik, sehingga diprediksi jumlah kendaraan pemudik akan mengalami lonjakan," ujarnya.

Berdasarkan evaluasi angkutan Lebaran, perbandingan tahun 2019 dengan 2020 untuk sepeda motor turun 61,90 persen dan mobil turun 75,33 persen.

Baca Juga: Dorong Regenerasi, Pemkab Bandung Barat Gulirkan Program Petani dan Peternak Zilenial

Sementara perbandingan tahun 2020 dengan 2021 untuk sepeda motor naik 43 persen dan mobil naik 10 persen.

"Untuk pengamanan lalu lintas Lebaran, Dishub KBB mengerahkan 102 personel," katanya.

Lebih jauh Lukman mengatakan, upaya penanganan lalu lintas saat arus mudik Lebaran, di Padalarang akan dilakukan barikade atau kanalisasi dengan traffic cones di sekitar aktivitas para pedagang pasar tumpah.

"Jika di jalur utama terjadi kepadatan, pemudik akan kita arahkan ke jalur alternatif," jelasnya.

Baca Juga: ASN Garut Boleh Mudik Lebaran Pakai Mobil Dinas, Diizinkan oleh Bupati Rudy Gunawan

Selain itu, akan didirikan posko terpadu depan pasar Tagog Padalarang. Langkah ini sebagai antisipasi hambatan samping di sekitar pasar.

Untuk mempercepat penangan lalu lintas jika terjadi kemacetan, Lukman mengatakan, telah terpasang CCTV di 42 titik seperti di Simpang Cimareme, Tol Padalarang, Tagog Padalarang, dan sebagiannya.

'Kami juga memasang kamera traffic counting di enam titik," tambahnya.***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler