GALAMEDIA - Gaji para petinggi Aksi Cepat Tanggap (ACT) ternyata cukup mencengangkan hingga mencapai ratusan juta.
Setidaknya hal tersebut diungkapkan Presiden ACT, Ibnu Khajar pada acara konferensi pers.
Disebutkan, gaji presiden di lembaga kemanusiaan itu sempat mencapai ratusan juta. Namun besaran gaji itu tidak ditetapkan secara permanen.
"Kami sempat memberlakukan di Januari 2021," ungkapnya.
Ia mengungkapkan , gaji presiden ACT sempat menembus Rp250 juta per bulan. Namun itu berlaku pada masa presiden yang menjabat masih Ahyudin, terhitung sampai 11 Januari 2022.
Sementara pejabat di bawah Ahyudin, seperti senior vice president, memperoleh gaji sekitar Rp150 juta.
Baca Juga: PIALA AFF U-19: Malaysia Menang Tipis dari Kamboja
Adapun vice president mendapat Rp80 juta per bulan. Sedangkan pada level direktur eksekutif digaji sekitar Rp50 juta dan direktur mendapat Rp30 juta.
Ibnu mengatakan besaran gaji itu tidak dilanjutkan salah satunya karena filantropi ACT tidak stabil.
Dengan begitu, lanjut dia, sejumlah karyawan juga mengalami pemotongan gaji.
Seiring hal itu, Ibnu mengaku pendapatannya saat ini tidak lebih dari Rp 100 juta per bulan.
"Di pimpinan presidium, yang diterima tidak lebih dari Rp100 juta," kata dia.
Diketahui, berdasarkan laporan investigasi Tempo, sejumlah petinggi ACT diduga menyelewengkan donasi.
Uang yang disalurkan oleh ACT tidak sesuai dengan jumlah yang berhasil digalang oleh lembaga tersebut.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING MALAYSIA MASTERS 2022, 9 Wakil Indonesia Bertanding Hari Ini
Donasi itu diduga mengalir pada sejumlah petinggi ACT. Hal itu terlihat dari gaji bulanan mantan pimpinan ACT yang mencapai Rp250 juta.
Belum lagi, berbagai aset yang dibeli menggunakan uang ACT seperti mobil, rumah sampai lampu gantung.
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri kini tengah membuka penyelidikan atas masalah pengelolaan dana masyarakat untuk bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh ACT.***