Heboh, Peneliti LIPI Temukan 'Kecoa Raksasa' di Selat Sunda

15 Juli 2020, 15:26 WIB
PENELITI LIPI memegang binatang laut berjenis udang-udangan yang mirip kecoak raksasa.* /Instagram @lkcnhm

GALAMEDIA - Temuan baru didapatkan para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Seekor krustasea (udang-udangan) Bathynomus raksasa jenis baru ditemukan dan diklaim yang pertama dari laut Indonesia.

Lokasi penemuan berada di Selat Sunda dan selatan Pulau Jawa pada kedalaman 957-1.259 meter di bawah permukaan laut.

Spesies ini, disebut LIPI dalam keterangan tertulisnya sebagai 'kecoa raksasa'. Ukuran tubuhnya masuk dalam kategori besar (giant) dan sangat besar (super giant) yang dapat mencapai di atas 15 cm pada usia dewasa.

Baca Juga: Dicemaskan Indonesia dan Dirasakan Singapura, Apa Itu Resesi?

Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Conni Margaretha Sidabalo mengatakan, ukuran 'kecoa raksasa' itu memang sangat besar dan menduduki posisi kedua terbesar dari genus Bathynomus.

"Penemuan Bathynomus pertama dari laut dalam Indonesia ini sangat penting bagi riset taksonomi krustasea laut dalam, mengingat langkanya riset sejenis di Indonesia," ujar Conni.

Dijelaskan Conni, spesies Bathynomus raksasa ditemukan saat kegiatan ekspedisi South Java Deep Sea Biodiversity Expedition (SJADES). Itu merupakan ekspedisi LIPI bersama National University of Singapore dengan koordinator penelitian Dwi Listyo Rahayu dan Peter Ng pada 2018.

Baca Juga: Kylie Jenner Posting Mie Instan, Netizen +62: Harga Diri Anak Kos Meningkat

Conni menjelaskan, ekspedisi SJADES juga memperoleh empat spesimen Bathynomus pra-dewasa dan muda dari perairan Selat Sunda dan selatan Jawa.

"Spesimen tersebut tidak dapat kami identifikasi ke tingkat jenis, karena karakter diagnostik jenis biasanya belum berkembang pada tahap pra-dewasa atau lebih muda," ujarnya.

"Tetapi yang pasti spesimen ini bukan Bathynomus raksasa karena adanya perbedaan bentuk ekor, ekor samping dan duri ekor," sambung Conni.

Baca Juga: Wali Kota Tetapkan 212 Titik Lokasi Penjualan Hewan Kurban di Kota Bandung

Tubuh pipih
Hal senada diutarakan Pelaksana Tugas Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cahyo Rahmadi.

Menurutnya, penemuan jenis baru Bathynomus raksasa ini menjadi capaian penting keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu taksonomi.

"Penemuan jenis baru merupakan capaian besar seorang taksonomis apalagi jenis spektakuler dari sisi ukuran bahkan ekosistem di mana jenis tersebut ditemukan," tutur dia seperti ditulis BBC News Indonesia, Rabu, 15 Juli 2020.

Baca Juga: Terkuak! Begini Isi Rekaman CCTV di Lokasi Pembunuhan Editor Metro TV

Cahyo mengatakan, penemuan jenis baru ini merupakan pengingat betapa besar potensi keanekaragaman hayati Indonesia yang belum terungkap.

Penemuan jenis baru Bathynomus raksasa ini dinilai sebagai capaian penting keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu taksonomi.

"Masa depan pengungkapan keanekaragaman hayati Indonesia berkejaran dengan laju kepunahan jenis dan mungkin juga taksonom sebagai garda terdepan," kata Cahyo.

Baca Juga: Lebih Kuat dari Milik AS, Kapal Serbu China Meluncur di Tengah Latihan Militer Taiwan

Bathynomus merupakan salah satu ikon krustasea laut dalam dengan ukuran relatif besar dan tampilan keseluruhan yang khas.

Morfologi Bathynomus memiliki tubuh pipih dan keras, walaupun tidak memiliki karapaks atau cangkang keras yang melindungi organ dalam pada tubuh krustasea.

Matanya berukuran besar, pipih, dan memiliki jarak cukup lebar di antara keduanya.

Baca Juga: Hari Ini 8 Tahun Lalu: Invasi Gangnam Style 'Mengguncang' dan 'Mengambil Alih' Dunia

Organ di bagian kepala adalah sepasang antena panjang, sepasang antena pendek di ujung kepala, serta mulut dan anggota tubuh yang bermodifikasi untuk alat makan di segmen bagian bawah kepala.

Bathynomus memiliki tujuh pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang. Identifikasi Bathynomus raksasa dilakukan dari holotype jantan berukuran 363 milimeter dan paratype betina berukuran 298 milimeter.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler