PROFIL BANDARA KERTAJATI yang Diterjang Badai: Sempat Mirip Rumah Hantu

17 Desember 2022, 21:39 WIB
PROFIL BANDARA KERTAJATI yang Diterjang Badai: Sempat Mirip Rumah Hantu. /bijb.co.id/

GALAMEDIANEWS - Berikut ini profil Bandara Kertajati di Majalengka yang hari ini diterjang badai.

Akibat terjangan badai, beberapa bagian terminal Bandara Kertajati mengalami kerusakan.

Dinding, atap plafon hingga kaca di area terminal Bandara Kertajati dilaporkan ambruk.

Nasib Bandara Kertajati di Majalengka ini memang masih kurang baik.

Baca Juga: PUAN Beri Pelatihan ke Ibu-ibu Cara MENYUSUI yang Baik

Baca Juga: PERSIB BANDUNG VS PERSIS SOLO, Pelatih Leonardo Medina Malah Khawatirkan Luis Milla

Sejak direncanakan, dibangun dan akhirnya diresmikan, bandara yang berjarak sekitar 3,5 jam dari Kota Bandung ini belum juga pulih, berkembang, apalagi maju pesat.

Bandara Kertajati yang memiliki nama resmi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Majalengka ini, diklaim sebagai bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta.

Lantas, seperti apa profil lengkap Bandara Kertajati ini? Simak penjelasannya.

Beberapa waktu lalu di masa pandemi Covid 19, bandara yang dibangun dengan menggunakan uang rakyat sebesar Rp 2,6 triliun itu sempat nyaris tak ada kehidupan. Terminal bandara sudah bak rumah hantu.

Badai menerjang Bandara Kertajati dan merusak sejumlah fasilitas, Sabtu, 17 Desember 2022./tangkapan layar/Twitter

Baca Juga: DETIK-Detik BANDARA KERTAJATI Diterjang Badai Angin Kencang Sore Ini, Atap Plafon Terminal Ambruk!

Ketika itu, di bandara tersebut hanya ada aktivitas petugas kebersihan, beberapa petugas jaga dari TNI AU dan AD, Kepolisan serta petugas Avsek.

Suasana di Bandara Kertajati ini memang bisa dibilang sepi, meski belakangan ini sudah mulai 'bernapas'.

Bandara berdesain mewah ini disebut kedua terbesar setelah Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Lokasi bandara berada di Kabupaten Majalengka, kira-kira 68 kilometer di timur Bandung.

Bandara udara ini dibangun untuk melayani sebagai bandara udara internasional kedua di wilayah metropolitan Bandung dan juga melayani Cirebon, bagian dari Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: IMBAS TOL CISUMDAWU, Wilayah Jatinangor Dikepung Banjir

Bandar udara ini diresmikan operasinya pada tanggal 24 Mei 2018, dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia sebagai yang pertama mendarat di landasan bandara. Presiden Joko Widodo langsung yang meresmikannya.

Bandara udara ini memiliki landasan pacu tunggal sepanjang 3.000 meter dan dapat menampung pesawat berbadan lebar seperti boeing 777.

BIJB digadang-gadang berfungsi sebagai penyangga untuk membantu memudahkan lalu lintas udara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta.

Dikutip dari berbagai sumber, pembangunan Bandara Kertajati sudah direncanakan sejak era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Studi kelayakan bandara tersebut sudah ada sejak 2003, izin penetapan lokasi pun dilakukan sejak 2005.

Saat itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan sanggup mendanai sendiri pembangunan bandara dengan APBD.

Baca Juga: BANDARA KERTAJATI Majalengka Diterjang BADAI, Suasana Sangat Mencekam

Baca Juga: VIRAL BADAI Menerjang BANDARA KERTAJATI Majalengka, Plafon Terminal Rusak Parah!

Namun, Pemprov Jawa Barat tak kunjung merealisasikan pembangunan bandara tersebut hingga 2011.

Setelah dilakukan peninjauan ulang, pembangunan bandara ternyata membutuhkan alokasi APBN. Pekerjaan baru dimulai tahun 2014 untuk pengerjaan pembersihan lahan dan pondasi.

Tidak hanya itu saja, Bandara Kertajati juga dimasukkan dalam Program Strategis Nasional (PSN).

Pembangunan sejak 2015 hingga 2017 kemudian dilakukan dengan menggunakan anggaran Kementerian Perhubungan.

Adapun guna mengoperasionalkan bandara tersebut, Kementerian Perhubungan kemudian pada 22 Januari 2018 memfasilitasi penandatanganan perjanjian kerja sama penyelenggaraan jasa kebandarudaraan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) antara Pemprov Jabar, PT BIJB dan PT Angkasa Pura 2.

Bandara ini diperkirakan menelan investasi mencapai Rp 2,6 triliun.***

Editor: Usman Alwasim

Tags

Terkini

Terpopuler