Presiden Rusia Vladimir Putin Cabut Dekrit 2012 yang Mendukung Kedaulatan Moldova dalam Konflik Separatis

22 Februari 2023, 20:38 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya di hadapan Majelis Federal di Moskow, Rusia, 21 Februari 2023. Sputnik/Ramil Sitdikov/Kremlin via REUTERS /

 

GALAMEDIANEWS - Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa, 21 Februari 2023 telah mencabut sebuah keputusan Dekrit tahun 2012 yang sebagian mendukung kedaulatan Moldova dalam menyelesaikan masa depan wilayah Transdniestria yang dirundung konflik separatis

Dekrit 2012 tersebut menyertakan komponen Moldova, menguraikan kebijakan luar negeri Rusia 11 tahun yang lalu yang mengasumsikan hubungan Moskow yang lebih dekat dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Perintah pencabutan dokumen dekrit tahun 2012 tersebut dipublikasikan di situs web Kremlin dan menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil "untuk melindungi kepentingan nasional Rusia sehubungan dengan perubahan mendasar dalam hubungan internasional".

Baca Juga: UPDATE Korban Gempa Turki : Korban Jiwa Lebih Dari 42.000 Orang

Pencabutan dekrit 2012 itu merupakan bagian dari serangkaian langkah anti-Barat yang diumumkan oleh Putin pada hari Selasa. Menanggapi hal ini, Alexandru Flenchea, ketua selaku komisi kontrol bersama Moldova angkat suara

Alexandru Flenchea, ketua komisi kontrol bersama Moldova di zona keamanan di sekitar Transdniestria, mengatakan bahwa pembatalan tersebut tidak berarti bahwa Putin meninggalkan gagasan kedaulatan Moldova.

"Dekrit 2012 ini adalah dokumen kebijakan yang mengimplementasikan konsep kebijakan luar negeri Rusia," kata Flenchea kepada Publika-TV.

Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan Indonesia Tiba di Turki: Berisi 140 Ton Bahan Makanan

"Moldova dan Rusia memiliki perjanjian politik dasar yang mengatur saling menghormati integritas teritorial kedua negara."

Sementara Kremlin mengatakan bahwa hubungan Rusia dengan Moldova, yang minggu lalu menyetujui perdana menteri baru yang pro-Barat yang bersumpah untuk mengupayakan untuk bergabung dengan Uni Eropa, sangat tegang. Kremlin menuduh Moldova mengejar agenda anti-Rusia.

Terjepit di antara Rumania dan Ukraina, Moldova, salah satu negara termiskin di Eropa, telah dipimpin sejak tahun 2020 oleh Presiden Maia Sandu dengan dukungan kuat dari AS dan Uni Eropa. Presiden AS Joe Biden bertemu dengannya di Polandia pada hari Selasa untuk menegaskan dukungannya.

Baca Juga: 6 Cara Merawat Kucing Himalaya dengan Benar, Jangan Sampai Salah!

Keputusan Dekrit 2012 tersebut berkomitmen Rusia untuk mencari cara untuk menyelesaikan masalah separatisme "berdasarkan penghormatan terhadap kedaulatan, integritas teritorial, dan status netral Republik Moldova dalam menentukan status khusus Transdniestria".

Transdniestria yang berbahasa Rusia memisahkan diri dari Moldova pada tahun 1990, satu tahun sebelum pembubaran Uni Soviet, di tengah kekhawatiran bahwa Moldova akan bergabung dengan Rumania, yang memiliki bahasa dan budaya yang sama.

Sebuah perang singkat mempertemukan Moldova yang baru merdeka dengan kelompok separatis pada tahun 1992.

Namun, hampir tidak ada kekerasan dalam 30 tahun terakhir, dengan "pasukan penjaga perdamaian" Rusia masih ditempatkan di sebidang kecil tanah yang tidak memiliki pengakuan internasional.

Kementerian Luar Negeri Moldova mengatakan bahwa mereka akan "mempelajari dokumen tersebut dengan seksama" ***

Editor: Reza Rafaeza

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler