Anies Baswedan: Jumlah Testing Covid-19 di Jakarta Empat Kali Lipat Standar WHO

25 Juli 2020, 17:27 WIB
Dokumentasi - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menyampaikan PSBB transisi, Rabu 1 Juli 2020. /ANTARA/Livia Kristianti

GALAMEDIA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim kemampuan testing dengan metode "polymerase chain reaction" (PCR) di Ibu Kota sudah lebih baik. Bahkan ia mengklaim Jakarta melampaui standar tes organisasi kesehatan dunia WHO.

"Kita sudah melakukan tes terhadap 39.268 orang baru. Kalau dihitung ekuivalennya adalah 3.688 orang per satu juta penduduk dalam seminggu," terang Anies dalam keterangannya, Sabtu, 25 Juli 2020.

Dikatakan Anies, standar WHO dalam melakukan testing adalah jumlah orang baru yang dites setiap minggu bukan jumlah spesimennya.

Baca Juga: Baru Masuk RSD Wisma Atlet, Pasien Positif Corona Melarikan Diri

WHO punya standar 1.000 orang baru dari satu juta penduduk dites dalam seminggu.

"Karena itu, satu orang bisa diperiksa beberapa kali, itu yang kemudian kita kerjakan di Jakarta," tambahnya.

Menurut Anies, Jakarta berhasil melewati standar jumlah tes WHO. Pasalnya, kerja sama dan koordinasi dengan begitu banyak laboratorium di Jakarta.

Kerja sama ini juga melibatkan laboratorium swasta, laboratorium pemerintah pusat dan laboratorium BUMN.

Baca Juga: Siapkan 13 Ribu Buah, Dari Sopir Angkot Hingga Pedagang Pasar Dapat Hadiah Masker dari Polres Cimahi

"Semuanya juga dikelola lewat jaringan labkesda (laboratorium kesehatan daerah) dan ini semua didanai dengan APBD DKI Jakarta," ungkap Anies dari Antara.

Lebih lanjut ia menyebutkan, kolaborasi ini melibatkan 47 laboratorium di Jakarta yang menghasilkan kapasitas testing saat ini maksimal 9.769 spesimen per hari.

"Jadi kita ini sudah hampir 10.000 spesimen per hari. Ini yang kita kerjakan. Masyarakat berada di rumah, kami di pemerintah tingkatkan kemampuan itu," paparnya.

Baca Juga: Polisi Sebut Yodi Prabowo Jalani Tes HIV di RSCM, Sebelum Meninggal Ngaku Melihat Hal-Hal Gaib

Mantan Menteri Pendidikan ini menuturkan, tes PCR per orang bukan per spesimen penting, karena bila standar tersebut dilewati, maka nilai "positivity rate" baru bisa diinterpretasikan.

"Positivity rate" adalah persentase kasus positif Covid-19 dibanding total jumlah yang diperiksa.

Menurut dia, jika jumlah yang dites orangnya sedikit, maka nilai "positivity rate" masih diragukan.

"Alhamdulillah, Jakarta sekarang telah melewati standar jumlah tes ini, bahkan sudah melewati hampir empat kali lipat standar WHO," klaim Anies.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler