Tersangka Serangan Mematikan di Nagano Meminta Ibu untuk Menembaknya dalam Keadaan Putus Asa

29 Mei 2023, 15:59 WIB
Tersangka serangan di Nagano, Jepang meminta ibunya untuk menembaknya  /ã§ìØ


GALAMEDIANEWS- Tersangka dalam serangkaian serangan penembakan dan penikaman minggu lalu di Nagano, Jepang Tengah yang menyebabkan empat orang tewas.

Ia meminta ibunya untuk menembaknya selama dalam masa standoff berjam-jam di rumahnya, kata sumber investigasi pada hari Senin.

Sstandoff" mengacu pada situasi di mana tersangka atau penjahat berada dalam konfrontasi langsung dengan polisi atau pasukan penegak hukum dan menolak menyerah atau menyerahkan diri, seringkali dengan ancaman kekerasan.

Masanori Aoki, 31 tahun, tersangka pembunuhan di Nagano, menyerah kepada polisi setelah bersembunyi selama sekitar 12 jam setelah serangan pada hari Kamis sore, dan ditangkap karena dugaan penembakan fatal terhadap seorang polisi dengan senapan berburu.

Baca Juga: Pelaku Penembakan dalam Serangan Mematikan di Nagano Tengah Dilimpahkan ke Jaksa Penuntut

Selama standoff, Aoki, putra seorang anggota dewan setempat yang mengundurkan diri setelah insiden tersebut, mempertimbangkan untuk bunuh diri tetapi tidak bisa melakukannya, jadi dia memberikan pistol kepada ibunya dan memintanya untuk menembaknya, kata sumber tersebut, mengutip keterangan yang diberikan ibu kepada polisi.

Ibu tersebut mengambil pistol itu, lari dan meletakkannya di jalan dekat rumah di Nakano, Prefektur Nagano.

Menurut polisi, tersangka ini memiliki dan memperbarui lisensi untuk empat senjata berburu, termasuk senapan berburu dan senapan udara, sejak tahun 2015. Salah satunya mungkin digunakan dalam pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Kishida Bersedia Bertemu dengan Kim Jong Un untuk Bahas Kasus Penculikan

Diduga Aoki pertama-tama menikam dua wanita setempat dan kembali ke rumahnya yang berdekatan sebelum keluar lagi dengan senapan berburu.

Dia diduga menembak sisi pengemudi mobil polisi yang tiba setelah adanya laporan tentang penikaman, yang menyebabkan kematian dua polisi -- Yoshiki Tamai, 46 tahun, dan Takuo Ikeuchi, 61 tahun. Aoki kemudian mem-barikade dirinya di dalam rumah.

Salah satu korban penikaman, Yasuko Takeuchi, 70 tahun, ditemukan pingsan sekitar 50 meter dari rumah Aoki, sementara yang lainnya, Yukie Murakami, 66 tahun, yang diduga sedang berjalan-jalan dengan Takeuchi dan mencoba melarikan diri dari Aoki, ditikam dari belakang, kata sumber tersebut.

Aoki dikutip mengatakan kepada penyidik bahwa wanita-wanita itu mengatakan "hal buruk tentang saya."

Baca Juga: Viral Ulah 8 WNI di Tokyo Jepang Memalukan Ini Berujung Dideportasi, KBRI di Tokyo Ikut Bersuara

Setelah standoff selama 12 jam, Aoki akhirnya berhasil diyakinkan oleh polisi dan ayahnya untuk menyerah dan keluar dari rumah pada dini hari Jumat.

Aoki dikutip mengatakan kepada penyidik bahwa dia membunuh polisi karena takut mereka akan "menembak dan membunuh saya."***

Editor: Lina Lutan

Sumber: Japantoday.com

Tags

Terkini

Terpopuler