Seperti Covid, Emil Akan Terapkan Zonasi Ketahanan dalam Bidang Pertanian

28 Agustus 2020, 15:53 WIB
humas BBPP Kementan /

GALAMEDIA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berjanji akan menangani pertanian secara serius. Hal tersebut diungkapkan Emil, sapaan Ridwan Kamil saat launching Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) Jawa Barat, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat, 28 Agustus 2020.

“Dalam kesempatan ini, saya ingin memaparkan apa yang ada dalam pikiran saya untuk meningkatkan pertanian dan produktivitas di Jawa Barat. Kita akan lakukan pertanian seperti kita menangani Covid-19,” ungkap Emil.

Dikatakan, sektor pertanian di Jawa Barat akan ditandai dengan zona berdasarkan warna.

“Seperti Covid, kita tandai masa daerah yang pertaniannya hijau, sedangkan zona kuning ada di daerah mana saja, begitu juga untuk zona oranye dan merah. Kita menyebutnya sebagai zonasi ketahanan,” terangnya.

 Baca Juga: Emil : Tidak Ada Lagi Zona Merah di Jabar pada Pekan Ini, Namun Angka Positivity Rate Belum Memenuhi

Dari indikasi tersebut, Pemerintah Daerah bisa mengambil tindakan yang diperlukan, termasuk dalam pergerakan harga. Jika ada indikasi satu daerah sudah lampu kuning, semua digerakan. Jangan sampai setelah krisis baru teriak.


“Warna ini kita gunakan untuk menandai mana wilayah yang zona ketahanan pangannya tangguh, nanti dikasih award. Kita juga pantau daerah darurat pangan agar disiapkan dana darurat untuk menanggulanginya,” jelas Emil.


Selain itu, katanya, penerapan digital juga dilakukan, khususnya untuk meningkatkan produksi, distribusi atau logistik. Termasuk menyiapkan data pertanian di gudang desa. Pemda juga memiliki offtaker yang bisa datang dengan harga yang baik yang bisa mendukung petani agar harga tidak terlalu jatuh.

“Kalau dijalankan dengan baik dan berhasil, kita yakin Jawa Barat akan menjadi yang terbaik. Semua akan naik kelas, kesejahteraan pun akan meningkat. Agar terwujud dalam langkah konkrit kita akan buat SK ketahanan pangan,” katanya.

Baca Juga: Beredar Kabar Prabowo Digeser Jadi Menteri Pertanian, AHY dan Sandiaga Uno Masuk Kabinet?
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan menjaga ketahanan pangan menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat.

“Menjaga ketahanan pangan menjadi tugas kita bersama, untuk kepentingan kita semua. Oleh karena itu, pangan tidak boleh bersoal, pangan tidak boleh bermasalah. Manfaatkan setiap lahan untuk menanam untuk produksi pertanian. Dengan itu kita bisa menjaga ketahanan pangan,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menyatakan suport dan apresiasi pada upaya yang dilakukan Provinsi Jawa Barat untuk menjaga ketahanan pangan.

“Kita datang ke sini untuk men-suport sepenuhnya gubernur, bupati, camat, hingga kades di Jawa Barat untuk sama-sama membangun pertanian, sama-sama membangun SDM pertanian di Jawa Barat. Kalau SDM sudah bagus, peningkatan produktivitas pasti ada di tangan kita,” tutur Dedi.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Jabar, Sektor Pertanian Jadi Andalan
Dijelaskannya, keberadaan SDM yang tangguh sangat dibutuhkan di pertanian. "Percuma kita punya senjata yang hebat, yang canggih dan mematikan, tapi tidak ada penembaknya.
Saya yakin SDM pertanian di Jawa Barat akan memberikan kontribusi terbesar untuk meningkatkan produksi. Kita punya Kostratani di tingkat kecamatan. Karena gerakan pertanian itu ada di sawah, ada di kebun, di ladang. Berarti gerakan perkembangan pertanian harus dimulai dari sawah, kampung, desa, dan kecamatan,” katanya.***

Editor: Brilliant Awal

Tags

Terkini

Terpopuler