Sri Lanka: Negara Bangkrut yang Bisa Kita Jadikan Pelajaran

6 September 2023, 12:31 WIB
Ilustrasi negara Sri Langka./Pexels @Kaique Rocha /

GALAMEDIANEWS - Mengurus negara itu jelas tidak gampang. Semua orang mungkin ingin menjadi penjabat, semua orang ingin kekuasaannya tapi mungkin tidak semua orang bisa memegang tanggung jawabnya.

Menjadi bagian dari pemerintah itu berarti menjadi tanggung jawab atas nasib banyak orang yang dipimpinnya, dan jika sembarangan kehidupan orang banyak ini akan terpengaruh secara negatif. Misalnya adalah negara Sri Lanka yang sekarang dinyatakan bangkrut.

Kok bisa sebuah negara dibilang bangkrut? Kondisi ekonomi suatu negara terkadang mirip dengan kondisi keuangan perusahaan pada umumnya. Mereka mempunyai pendapatan, pengeluaran dan utang piutang juga.

Baca Juga: Hindari Kemacetan, ini Jalur Alternatif dari Rekayasa Lalu Lintas KTT ke 43 Asean

Jika tidak pandai mengelola aset negaranya, dan tidak punya persiapan jangka panjang sama seperti perusahaan, sebuah negara juga bisa bangkrut.

Mungkin memang ada beberapa perbedaan misalnya negara mencetak uang bisa membuat kebijakan dan lain sebagainya, tapi secara umum mungkin tetap sama. Negara itu bisa berhutang dan dianggap bangkrut oleh instansi yang berwenang.

Akhir juni kemarin, Bank Dunia sudah mensuplai bantalan dana untuk kebutuhan penduduk, da untuk menjalankan perekonomian negara. Pemerintah Sri Lanka banyak menyalahkan pandemi sebagai penyebab negaranya bangkrut.

Baca Juga: Apakah hukum sudah pasti adil?

Secara logika memang benar, tapi ini jadi indikasi bahwa negara itu lemah tidak punya cadangan pangan dan kebutuhan pokok. Tidak mempunyai kemampuan untuk pulih secara cepat karena pandemi bisa membuat sebuah negara bangkrut.

Berdasarkan data Bank Dunia, rasio negara Sri Lanka cukup tinggi hampir menyentuh 0,50. Dengan kesenjangan kekayaan sebesar itu, mungkin tidak aneh jika bangkrutnya Sri Lanka itu sering ditambah dengan kerusuhan.

Bagaimana cara membuat sebuah negara menjadi kuat?

Untuk negara kita kuat, (ada) lima syarat ketahanan negara khususnya di bidang ekonomi dan pertahanan. Lima syarat tersebut adalah swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air, penguatan lembaga-lembaga pemerintahan dan sumber daya manusia (SDM) di pemerintahan, serta keberadaan angkatan perang yang unggul.

Baca Juga: KPK Temukan Uang Hampir Setengah Miliar Rupiah, Yana Mulyana Terancam 20 Tahun Penjara

Kita harus memastikan kecukupan dari yang disebut FEW, yakni food, energy, and water (pangan, energi, dan air) karena kita menghadapi ledakan penduduk.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Instagram @awkarin

Tags

Terkini

Terpopuler