Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di London Inggris Menutup Jalan Oxford Circus

5 November 2023, 08:20 WIB
Orang-orang Israel menghentikan kampanye pengeboman dan pengepungan Jalur Gaza, Palestina, 4 November 2023 /Claudia Greco/Reuters/

GALAMEDIANEWS - Lebih dari 350 demonstran pro-Palestina melakukan aksi duduk di Oxford Circus dan Piccadilly Circus pada hari Sabtu, meminta agar Israel menghentikan kampanye pengeboman dan pengepungan Jalur Gaza.

Protes ini berhasil menghentikan aktivitas di salah satu distrik perbelanjaan tersibuk di London selama lebih dari satu jam. Aksi dimulai di luar kantor BBC sebagai kritik terhadap liputan jaringan tersebut terkait perang Israel-Palestina. Demonstrasi ini dipimpin oleh Koalisi Palestina Merdeka yang baru terbentuk, yang mencakup Sisters Uncut dan BlackLivesMatter UK.

"Protes ini mencerminkan kemarahan ratusan ribu orang di seluruh negeri yang sangat terguncang oleh genosida di Gaza," kata Zami Jackson, juru bicara koalisi tersebut.

Para demonstran, banyak di antaranya mengibarkan bendera Palestina, menyuarakan yel-yel seperti "Dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka" dan memegang spanduk yang menyerukan "gencatan senjata" dan "tidak ada bisnis seperti biasa."

Baca Juga: Israel kembali Bombardir beberapa lokasi di Jalur Gaza, 46 Jurnalis Tewas Jadi Korban Hingga Saat ini

Terkaminya antara beberapa demonstran dan polisi terjadi di Piccadilly Circus, dan setidaknya 11 demonstran ditangkap sebagai akibat dari insiden tersebut.

Aksi duduk ini dilakukan serentak dengan puluhan ribu demonstran pro-Palestina yang berkumpul di seluruh Inggris dalam hari aksi yang diorganisir oleh Kampanye Solidaritas Palestina (PSC) dan kelompok-kelompok lainnya untuk menuntut gencatan senjata. Diperkirakan sekitar 40.000 orang berkumpul dalam aksi di Trafalgar Square.

Di London, protes-protes lokal diselenggarakan di berbagai tempat di kota, dengan pawai yang mengarah ke aksi utama di Trafalgar Square. Para demonstran kemudian menyebar ke luar lapangan dan mengisi Stasiun Charing Cross.

Ribuan orang lainnya melakukan aksi duduk di Stasiun Manchester Piccadilly, sementara ratusan orang menduduki Stasiun Waverley di Edinburgh.

Baca Juga: Krisis Makanan di Jalur Gaza Palestina Semakin Parah, Gaza Saat Ini Mendekati Kondisi Kelaparan

Salah satu pembicara dalam aksi di Trafalgar Square adalah Ahmed Masoud, seorang penulis Palestina yang tumbuh di Jalur Gaza. "Saya ada di sini karena saya memiliki keluarga di Gaza," katanya. "Ibuku, saudara-saudaraku... semuanya tinggal di sana. Mereka sedang berjuang, sekarang seperti bermain rolet Rusia."

Aksi ini berlangsung dalam tengah meningkatnya ketegangan menjelang protes pro-Palestina yang dijadwalkan pada hari Sabtu, 11 November, Hari Perdamaian, yang disebut sebagai provokatif dan tidak menghormati oleh Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.

Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman minggu ini menganggap demonstran yang berunjuk rasa mendukung Palestina dan menuntut gencatan senjata di Gaza sebagai "mars permusuhan" dan menyatakan dukungan yang kuat terhadap Israel.

Meskipun hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 75 persen masyarakat Inggris menginginkan gencatan senjata, baik Rishi Sunak maupun pemimpin Partai Buruh Keir Starmer belum mengeluarkan pernyataan yang mendukung gencatan senjata.

Sebelumnya minggu ini, seorang pejabat tinggi PBB, Craig Mokhiber, mengundurkan diri setelah menulis surat yang menyebut operasi militer Israel di Gaza sebagai genosida dan menilai Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa sebagai "seluruhnya bersalah dalam serangan mengerikan tersebut."***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler