Tekan Emisi Karbon, PT MUJ Dirikan Rumah Edukasi dan Tanam Ribuan Mangrove di Pesisir Utara Jabar

14 Desember 2023, 20:20 WIB
Tekan Emisi Karbon, MUJ Dirikan Rumah Edukasi dan Tanam Ribuan Mangrove di Pesisir Utara Jabar./ist /


GALAMEDIANEWS - PT Migas Utama Jabar (MUJ) serta anak Perusahaan PT MUJ ONWJ membangun keseimbangan ekosistem karena adanya kegiatan hulu migas di wilayah utara Jawa Barat.

Upaya itu menjadi langkah perlindungan dan pencegahan kerusakan garis pantai di wilayah Utara Jawa Barat dari abrasi.

Langkah konkret yang dilakukan MUJ dan anak perusahaannya yakni membangun rumah edukasi bersama Yayasan Wanadri.

Baca Juga: Wujud Bela Negara, LSM GMBI Dukung Pemilu Damai 2024

Selain itu, MUJ juga melakukan reforestasi 7.000 mangrove di sekitar Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang sekitar dua tahun ke belakang.

Seperti diketahui, MUJ merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat selaku pengelola Participating Interest (PI) di Wilayah Kerja Offshore North West Java (ONWJ).

Direktur Utama PT MUJ Punjul Prabowo menuturkan, kelestarian hutan dan pemberdayaan masyarakat pesisir Utara Jawa Barat merupakan satu keutuhan pengembangan Kawasan restorasi hutan dan area sekitar penyangganya.

"Penanaman bibit mangrove ini implementasi nyata korporasi agar kondisi alam kembali utuh dan warisan generasi masa depan, ini juga menjadi langkah MUJ menekan emisi karbon,” terang Punjul dalam keterangan resminya, Kamis 14 Desember 2023.

Baca Juga: PREDIKSI SKOR Union SG vs Liverpool di Liga Europa, Berikut Susunan Pemain, Head to Head dan Link Nonton

MUJ juga menghadirkan ruang edukasi mangrove sebagai upaya pengelolaan pesisir berkelanjutan yang sangat terbuka bagi lapisan masyarakat sekitar.

Punjul berharap, ruang edukasi ini meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aktivitas di ruang pesisir sehingga meminimalkan dampak emisi dan banjir rob.

“Masyarakat juga bisa adaptif terhadap perubahan iklim yang terjadi saat ini. Untuk reforestasi mangrove dan model pemberdayaan ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan aktivitas di pesisir Pantai tersebut,” tambahnya.

Di Desa Mayangan, Kabupaten Subang, terjadi pengurangan luasan mangrove yang cukup signifikan dari tahun ke tahunnya sejak tahun 1999.

Baca Juga: Gigi Bungsu Kerap Jadi Masalah, Lalu Apa Fungsinya Bagi Manusia?

Hal itu meningkatkan risiko bencana pesisir berupa banjir rob dan abrasi. Selain itu, terjadi juga penurunan kualitas air laut.

Sehingga, lanjut Punjul, implementasi Kawasan lindung hutan mangrove dan terumbu karang merupakan hal krusial. Sejak dua tahun total sudah 3.096 meter persegi yang sudah dilakukan penanaman kembali dengan bibit mangrove melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

"Seribu bibit mangrove MUJ sudah tanam, sedangkan anak Perusahaan kami MUJ ONWJ yang strategis mengelola PI di Wilayah Kerjanya sudah melakukan penanaman kembali sebanyak 6.000 bibit,” pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler