Jumlah Rumah yang Rusak dan Warga yang Mengungsi Akibat Gempa Sumedang

1 Januari 2024, 16:27 WIB
Suasana di tenda pengungsian pasca gempa Sumedang. /kabar-sumedang.com/Taufik Rohman/

GALAMEDIANEWS - Gempa bumi yang melanda di Sumedang di penghujung 2023 dan awal 2024 mengakibatkan 248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi. Gempa tersebut akibat adanya aktivitas sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin usai meninjau dampak Gempa Sumedang di RSUD Sumedang merinci, berdasarkan data yang diterimanya, ada 138 rumah rusak ringan, 110 rumah rusak berat, 456 warga mengungsi. Selain ini 11 orang mengalami luka ringan, dengan dua orang di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan RS Santosa Bandung.

"Menurut laporan ada 138 rumah rusak ringan, 110 rusak berat, dan 456 pengungsi. Korban jiwa tidak ada, hanya luka ringan 11 orang dan dua orang di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan Santosa Bandung, sisanya sudah pulang ke rumah masing-masing," kata Bey seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Ganjar - Mahfud Didukung Diaspora Indonesia di Iran Diwujudkan dengan Warung D3mokrasi

Di RSUD Sumedang sendiri, akibat gempa berkekuatan 4,8 magnitudo tersebut, sebanyak 108 pasien harus dievakuasi dan dirawat di halaman depan RSUD Sumedang. Sementara 45 pasien lainnya di halaman belakang.

Menurut Bey, mereka tetap ditangani secara intensif, karena keselamatan dan ketenangan pasien menjadi prioritas.

Bey menuturkan, Gempa yang mengguncang Sumedang terjadi lima kali, yakni pada 31 Desember 2023 dan tanggal 1 Januari 2024 dini hari. Namun setelah gempa yang ketiga atau puncaknya dengan magnitudo 4,8 pada pukul 20.30 WIB, guncangan gempa berangsur mengecil yakni berada di kekuatan magnitudo 2.

Setelah meninjau kondisi di RSUD Sumedang, Bey meninjau kondisi permukimam warga yang terdampak gempa cukup parah, tepatnya di Perum Babakan Hurip Kelurahan Kotakaler Kecamatan Sumedang Utara.

Baca Juga: Tempat Wisata Keluarga Hits Cocok Buat Libur Tahun Baru di Malang Batu Secret Zoo, Bisa Beri Makan Hewan Lucu

Dia memastikan kondisi mereka aman dan terpenuhi segala kebutuhan logistikanya dan menyerahkan bantuan secara simbolis berupa dana kebencanaan, makanan, dan obat-obatan kepada Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman.

Sementara itu berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.

Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi - Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.

Baca Juga: Hamas Tembakan Roket saat Netanyahu Indikasikan Perang Bakal Berlangsung Panjang

Badan Geologi juga mencatat bahwa wilayah Kabupaten Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972, sedangkan kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km.

Dengan melihat hasil analisa dan catatan masa lalu, masyarakat diimbau tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler