Perluas Penyuntikan Vaksin Malaria : Lebih dari 10.000 Anak Divaksinasi di Afrika

19 Februari 2024, 10:45 WIB
Ilustrasi anak-anak divaksinasi melawan malaria di Afrika./WHO /

GALAMEDIANEWS - Dalam langkah signifikan untuk memerangi malaria, 10.000 anak di Burkina Faso dan Kamerun telah menerima vaksin malaria RTS,S sebagai bagian dari inisiatif perluasan penyuntikan.

Pengenalan vaksin ini menandai momen penting dalam perjuangan melawan malaria, penyakit yang telah lama menghantui benua Afrika.

Perluasan Penyuntikan Vaksin Malaria

Penyuntikan vaksin malaria RTS,S dimulai pada tahun ini di Burkina Faso dan Kamerun. Kamerun menjadi negara yang pertama diluar program pilot vaksin malaria yang mengintegrasikan vaksin ke dalam program imunisasi rutin nasionalnya.

Baca Juga: Pemkot Bandung Gelar Operasi Pasar di 30 Kecamatan, Beras Medium SPHP 5 Kg Rp 53 Ribu

Kamerun meluncurkan vaksin ini pada tanggal 22 Januari 2024. Lebih dari 500 fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta di 42 distrik kesehatan di 10 wilayah negara tersebut.

Inisiatif ini bertujuan untuk mencapai populasi rentan dan mengurangi beban malaria, penyakit yang menimbulkan tantangan kesehatan yang signifikan bagi wilayah tersebut.

Burkina Faso memperkenalkan vaksin ini pada tanggal 5 Februari 2024, menjadi negara kawasan terbaru di kawasan yang memulai imunisasi.

Vaksin yang mengubah keadaan ini melengkapi serangkaian tindakan pengendalian malaria yang ada untuk mencegah penyakit ini dan mengurangi bebannya.

Dampak dan Signifikansi

Dilansir dari laman resmi WHO Africa, Dr. Matshidiso Moeti, Direktur Regional untuk Afrika di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan “ Malaria merupakan salah satu tantangan kesehatan utama yang dihadapi wilayah kita.

Baca Juga: Top Nasional, 6 SMA Terbaik di Kabupaten Boyolali Ini jadi Sekolah Incaran Para Siswa Saat PPDB 2024

Peluncuran vaksin malaria yang lebih luas menandai tonggak sejarah yang signifikan dalam upaya memajukan perjuangan melawan penyakit mematikan ini. “

“Kami berkomitmen mendukung negara-negara untuk memastikan bahwa semua anak yang memenuhi syarat terlindungi dari dampak buruk penyakit yang dapat dicegah ini. “ lanjutnya.

Africa’s Accelerated Malaria Vaccines Introduction and Rollout in Africa (AMVIRA)

Pengenalan dan Peluncuran Vaksin Malaria yang Dipercepat di Afrika (AMVIRA), yang dipimpin oleh kantor Regional WHO untuk Afrika memainkan peran kunci untuk memfasilitasi pengenalan vaksinasi malaria di 19 negara di Afrika.

19 negara tersebut diantaranya Benin, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, DRC, Ghana, Kenya, Liberia, Malawi, Niger, Sierra Leone, Uganda, Republik Afrika Tengah, Chad, Côte d’Ivoire, Guinea, Mozambique, Nigeria dan Sudan Selatan.

Baca Juga: Masuk Unggulan Nasional, 2 SMA Terbaik di Kabupaten Tegal Bisa jadi Pilihan Sekolah Saat PPDB 2024

Melalui AMVIRA, WHO bertujuan untuk memberikan dukungan komprehensif kepada negara-negara dalam mengintegrasikan dan menyuntikan vaksin malaria kedalam jadwal imunisasi mereka.

Persiapan Komprehensif dan Upaya Kolaboratif

Untuk memastikan pengenalan dan penerimaan vaksin malaria yang lancar, WHO telah mengirim ahli di bidang imunisasi, ilmu data,dan komunikasi di Kamerun dan Burkina Faso.

Upaya ini didukung oleh persiapan komprehensif, termasuk pengembangan kebijakan vaksinasi nasional, investasi infrastruktur, dan strategi keterlibatan masyarakat.

Mengatasi Beban Malaria di Afrika

Benua Afrika memikul beban malaria tertinggi, menyumbang sebagian besar kasus malaria global dan kematian terkait.

Hanay pada tahun 2022, Afrika menyaksikan sekitar 94% kasus malaria global dan 95% kematian akibat malaria.

Baca Juga: Pagi Ini Harga Emas Antam Merangkak Naik

Mengkhawatirkan, anak-anak dibawah usia lima tahun menjadi bagian signifikan dari kematian akibat malaria di Afrika,

Prospek Masa Depan dan Upaya Kolaboratif

Saat penyuntikan vaksin malaria diperluas ke negara-negara yang memenuhi syarat, WHO tetap berkomitmen mengirimkan sumber daya, memantau kemajuan, dan mengatasi tantangan untuk memastikan pengiriman vaksin yang efektif.

Strategi yang berhasil diterapkan di Kamerun dan Burkina Faso menjadi pedoman bagi negara lain yang mempersiapkan diri untuk meluncurkan vaksin malaria.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: WHO

Tags

Terkini

Terpopuler