Tsunami Setinggi 20 Meter Bisa Terjadi di Selatan Jawa, BMKG Minta Masyarakat Lakukan Hal Ini

26 September 2020, 10:54 WIB
Ilustrasi Tsunami. (dok PRMN) /

GALAMEDIA - Hasil penelitian Institut Tekonologi Bandung (ITB) mengungkap kemungkinan adanya potensi ancaman aktivitas gempa disertai gelombang tsunami 20 meter di selatan Pulau Jawa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun langsung menyikapinya. BMKG meminta masyarakat mengambil sikap tenang dan berpikir jernih.

Masyarakat bersama seluruh stakeholder terkait harus bisa mempersiapkan segala sesuatu apabila hal tersebut terjadi.

Baca Juga: Pesawat Pengangkut Taruna AU Kecelakaan dan Terbakar Hebat di Ukraina, Puluhan Penumpangnya Tewas

"Artinya ada kajian begini kita gunakan secara bijak. Bahwa kita diberitahu ada ancaman di sana dan harus menyiapkan itu terjadi atau tidak kita harus siap," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.

Rahmat menyatakan hal itu saat dikonfirmasi, Sabtu, 26 September 2020. Ia kembali meminta masyarakat untuk tidak menyikapi dengan panik hasil penelitian tersebut.

"Kesiagaan dan sikap tanggap bencana menjadi salah satu hal yang perlu ditingkatkan. Tidak perlu panik yang jelas secara bijak, harus hadapi gempa bumi belum bisa diprediksi secara akurat," terang dia.

Baca Juga: 6 Bulan Tak Digaji, Karyawan Jungle Land Tagih Keluarga Bakrie Lewat Postingan Nia Ramadhani

Rahmat mengungkapkan, potensi gempa bumi dan tsunami bisa terjadi dimanapun. Tidak hanya di selatan Jawa. Ia menyebut hampir seluruh daerah pertemun lempeng tektonik potensi tsunami.

"Tidak perlu direspon dengan panik berlebihan. Potensi tsunami bisa terjadi dan tidak hanya di selatan Jawa," kata dia dikutip dari wartaekonomi.

Sebelumnya peneliti dari ITB mengelola data berdasarkan hasil pengolahan data gempa yang tercatat oleh stasiun pengamat BMKG dan data Global Positioning System (GPS).

Baca Juga: Pemegang Kartu Prakerja Gelombang 5 Diultimatum, Segera Ikut Pelatihan atau Kartu Dicabut

Diperoleh indikasi adanya zona dengan aktivitas kegempaan yang relatif rendah terhadap sekitarnya, yang disebut sebagai seismic gap, di selatan Pulau Jawa.

Profesor Sri Widiyantoro yang melaporkan kemungkinan adanya potensi ancaman aktivitas gempa disertai gelombang tsunami 20 meter selatan Pulau Jawa.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler