Caleg DPRD KBB Fraksi Golkar Curigai Soal Hasil Rekap Suara, Ketua PPK Kecamatan Ngamprah Beri Jawaban ini

25 Februari 2024, 17:49 WIB
PPK Kecamatan Ngamprah melaksanakan pleno yang bertempat di Desa Tanimulya KBB /Deni Supriatna /GALAMEDIANEWS /

GALAMEDIANEWS - Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Eber NH Simbolon memantau langsung perekapan hitungan suara yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Ngamprah yang bertempat di Desa Tanimulya. Bandung Barat. Jawa Barat. 

Caleg KBB dari Fraksi Golkar itu mengatakan, bahwa hasil yang dibacakan oleh PPK Kecamatan Ngamprah bukan hasil rekap yang sedang berlangsung. Tetapi hasil yang sudah direkap sebelumnya.

Oleh karenanya, Eber menyebutkan, mencurigai adanya kekhawatiran terhadap hasil rekap yang dihitung. Pasalnya, hasil tersebut dibacakan langsung ditempat. 

Baca Juga: Pileg 2024, Ini 5 Besar Caleg DPRD Kab. Bekasi dengan Suara Tertinggi di 7 Dapil, Golkar Teratas

" Wajar jika kita mencurigai ketika hasil rekap itu yang dihitung dibacakan disini. Maka kita akan ada ke khawatiran terhadap siperekap, karena siapa tahu mereka punya hubungan dengan orang lain dan Ini menjadi persoalan kita," ujar Eber NH Simbolon saat ditemui dilokasi pada Minggu, 25 Februari 2024.

Menurut Eber, pihaknya meragukan keakuratan rekap suara yang dilakukan oleh PPK Kecamatan Ngamprah. Sebab, bukan hasil pleno yang dibacakan. 

"Kita masih meragukan rekap tersebut. Karena bukan hasil C Pleno yang di bacakan melainkan yang dibacakan disini itu yang sudah di rekap. Yang sudah jadi. Harusnya itu di bacakan di C pleno langsung di rekap disitu. Tapi ini tidak justru di bacakan langsung, "ucapnya. 

Selain itu, Eber mengungkapkan, bahwa semua saksi yang berada di tempat hanya bisa mengikutin hasil yang sudah di rekap. Sehingga, hal tersebut diduga menjadi salah satu kecurigaan terhadap penghitungan suara bagi para Caleg.

"Tapi kalau seandainya disitu dibacakan dan disitu di rekap maka kelihatan keabsahan daripada hasil perekapan," tuturnya. 

Baca Juga: Atalia Praratya Ridwan Kamil Tertinggal Jauh, Dedi Mulyadi Caleg Jabar yang Raih 100 Ribu Suara Lebih

Selanjutnya, kata Eber, semua orang mengacu kepada PPK bukan mengacu hasil rekap yang disini. Sebab, hasil rekap yang dilakukan oleh PPK sangat riskan.

"Harusnya PPK itu merekapnya janganlah yang sudah jadi. Itu tidak baik. Baiknya itu disinilah di rekapnya itu supaya semua saksi bisa melihat dan memantau,"katanya.

Ditempat yang sama, Ketua PPK Kecamatan Ngamprah Bandung Barat, Agus Benyamin mengatakan, bahwa pelaksanaan pleno dilakukan terbuka dengan memperlihatkan apa yang terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) yang ditarik ke tingkat kecamatan. 

"Secara terbuka kita memperlihatkan apa yang terjadi di TPS kemudian di tarik ke tingkat kecamatan, kita buka semuanya dan semua saksi menerima apa yang memang tercatat didalam C pleno," ujar Agus Benyamin. 

Menurut Agus, dari 477 TPS atau sekitar 2385 kotak suara berjalan lancar tidak adanya kendala yang terjadi. 

"Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada kendala dari 477 TPS atau sekitar 2385 kotak suara berjalan lancar, "ucapnya. 

Disinggung soal salah satu Caleg yang komplain terkait diumumkan hasil perekapan, Agus membantah bahwa dalam pelaksanaan pleno rmtidak mengumumkan hasil suara yang diperoleh para Caleg. 

"Disini dibuka C plano lalu disandingkan dengan C data-data saksi untuk mencocokkan hasilnya. Kita tidak menyebutkan hasilnya," tuturnya. 

Selanjutnya, Agus menyebutkan, selama ini tidak ada calon yang komplain. Bahkan, ada 3 Caleg yang datang dalam pelaksanaan pleno yang sedang berlangsung. 

" Ada 3 Caleg datang kesini dan mereka puas dengan apa yang saat ini dilakukan oleh PPK.

Kita juga mengobrol dengan Caleg yang datang, tapi saya arahkan agar ngobrol tidak didalam ruang pleno. Karena area stril,"katanya menandaskan. ***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler