Adopsi Jurus Sehat dari dr. Zaidul Akbar, UMKM asal Bandung Tembus Pasar Herbal Negeri Jiran

19 April 2024, 14:24 WIB
Produk ultimate drink, UMKM asal Bandung Barat yang terinspirasi dari resep jurus sehat ala Rasulullah dari dr. Zaidul Akbar. /Dok. Ultimate Drink/

GALAMEDIA – Inspirasi untuk memulai bisnis bisa datang darimana saja. Bisa dari hobi yang kita suka sampai sosok yang kita jadikan panutan. Seperti kisah Pretty Apriyani Sari Dewi (45), ibu rumah tangga asal Bandung Barat yang memulai bisnis karena rutin mengikuti ceramah Ustadz dr. Zaidul Akbar. Sosok dr. Zaidul Akbar belakangan memang tengah viral karena konten ceramahnya yang berbeda dengan ustadz lain dengan memperkenalkan ramuan tradisional JSR (jurus sehat ala Rasulullah). Tak sedikit yang mencoba membuat ramuan herbal berdasarkan penjelasan dr. Zaidul Akbar, termasuk Pretty.

“Berkat ceramah dr. Zaidul Akbar, saya terinspirasi untuk membangun produk Ultimate Drink yang merupakan (produk herbal) jurus sehat ala Rasulullah. Awalnya saya buat untuk mamah (orang tua dari Pretty) dan ternyata suka. Karena mamah suka, saya akhirnya memberanikan diri untuk mengembangkan produk-produk Ultimate Drink berdasarkan apa yang dr. Zaidul Akbar sampaikan,” cerita Pretty saat mengawali percakapan dengan tim Galamedia pada 8 April 2024.

Pretty pun juga sudah memiliki toko herbalnya sendiri yang terletak di Desa Jayagiri yang terletak dekat dengan Lembang, Bandung Barat. Di lokasi toko ini, nampak karyawan yang tengah memproduksi dan mengemas produk-produk ultimate drink yang akan dijual kembali ke toko-toko herbal yang lain yang ada di luar Bandung. Bahkan produk yang awalnya hanya untuk sang ibu ini sudah bisa menembus pasar herbal negeri jiran, Malaysia.

Lika-Liku Bisnis Minuman Herbal JSR

Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan promosi Ultimate Drink. Dari modal bisnis Rp350.000, kini CV Salma Production milik Pretty bisa meraup omzet ratusan juta rupiah.

Tidak banyak pelaku usaha minuman herbal di Indonesia yang bisa menembus pasar luar negeri. Salah satu yang sukses menembus pasar herbal luar negeri tersebut adalah CV Salma Production milik Pretty. “Dari modal awal hanya Rp350.000 di tahun 2019, Alhamdulillah omzer per bulan tahun ini sudah ratusan juta,” tutur Pretty. Namun Pretty tidak memperinci detail nominal omzet yang didapatkannya sekarang.

“Bencana covid-19 membantu produk kami berkembang pesat di awal-awal kami berdiri pada Juni 2020. Akhirnya kami memasarkan produk Ultimate Drink secara online dan Alhamdulillah respons pasar pada saat itu membuat kami tidak menyangka. Sampai akhirnya saya mengurus ijin edar produk agar dapat dipasarkan secara legal,” sambung pengusaha herbal asal Bandung Barat itu.

Kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk herbal pada masa covid-19 cukup tinggi. Peluang itulah yang ditangkap oleh Pretty dengan mengembangkan produk-produk yang memiliki khasiat untuk meningkatkan vitalitas tubuh. Dengan harga yang berkisar Rp5.000-260.000, banyak masyarakat yang tertarik untuk membeli minuman herbal Ultimate Drink.

“Awalnya produk kami dijual di tempat-tempat terapi saja seperti bekam, klinik bersalin atau toko-toko herbal. Namun setelah bergabung dengan Rumah BUMN Bandung yang dikelola BRI pada tahun 2020, pemasaran kami mulai masuk ke segmentasi marketplace,” ucap Pretty.

“Bantuan BRI membantu akselerasi omzet kami naik 100% lebih karena seringkali dilibatkan dalam pameran-pameran dan pelatihan pengembangan bisnis,” sambungnya.

Menurut Pretty, Rumah BUMN Bandung turut membantu dalam cash management dengan menyediakan alat pembayaran seperti mesin EDC maupun QRIS di store utama yang terletak di Desa Jayagiri, Kabupaten Bandung Barat. “Konsumen kami dari luar negeri seperti Jepang, Irak, dan China sangat terbantu dengan adanya QRIS dari BRI,” katanya.

Produksi Meningkat Berkat Pinjaman BRI

Salah satu kendala dalam bisnis ramuan herbal adalah di tahap pengolahan rempah-rempahnya. Proses berulang mulai dari cuci, kupas, tumbuk, dan peras membutuhkan waktu yang lama. Untuk memudahkan hal tersebut, CV Salma Production mendapat bantuan pinjaman berupa KUR dari BRI yang dipakai untuk membeli mesin pengolahan ramuan herbal.

“Waktu itu dapat bantuan 25 juta yang dipakai untuk membeli mesin pengolahan agar kerja lebih efektif. Dari meracik sendirian bersama suami, Alhamdulillah kini sudah dibantu oleh 10 orang dalam proses produksi dan pemasaran,” katanya.

Proses produksi yang meningkat setelah memiliki mesin pengolahan sendiri membuat Pretty lebih fokus dalam proses pemasaran dan penjualan. Dengan bantuan Rumah BUMN Bandung, pemasaran produk Ultimate Drink tidak lagi hanya di Indonesia namun juga sudah masuk ke Malaysia.

Ditemui terpisah, Koordinator Rumah BUMN Bandung, Supriatna menceritakan telah banyak UMKM yang sudah bisa go digital dan melakukan penjualan ekspor bersama BRI. “Kami membantu UMKM di sekitar Bandung Raya untuk naik kelas selama menjadi member Rumah BUMN. Tidak hanya pelatihan berkala yang kami adakan, tapi mereka juga mendapatkan bantuan seperti dibukakan rekening BRImo, layanan merchant hingga pinjaman modal untuk mengembangkan bisnisnya,” ucap Supriatna.

Sebelumnya, Regional CEO BRI Bandung, Sadmiadi juga sempat menyampaikan bahwa telah ada jutaan nasabah yang mendapatkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Ini bukan jumlah yang sedikit mengingat Jawa Barat sebagai salah satu provinsi dengan jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah yang banyak.

“Selama enam tahun terakhir, BRI Regional Office Bandung sudah menyalurkan pinjaman KUR ke 3,9 juta nasabah dengan total nilai nominal mencapai Rp102 triliun di wilayah kerja kami,” kata Sadmiadi.

Olahan produk Ultimate Drink milik Pretty Apriyani Sari Dewi adalah salah satu dari jutaan nasabah BRI yang sukses mengembangkan bisnisnya dengan nilai omzet yang telah mencapai ratusan juta. Konsumennya pun tidak hanya dari Indonesia namun juga sudah bisa menembus pasar herbal negeri jiran, Malaysia.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler