GALAMEDIANEWS – Band asal Bali, Navicula pastikan batal manggung di gelaran WWF ke 10 pada 24 Mei 2024.
Keputusan ini disampaikan vokalis Navicula, I Gede Robi Supriyanto pada postingan video Instagram official mereka @naviculamusic, Kamis 23 Mei 2024.
Melalui keterangan yang disampaikan Robi, seharusnya Band Navicula tampil dalam acara Water Vaganza sebagai bagian dari kemeriahan World Water Forum ke 10 di Bali pada Jumat, 24 Mei 2024.
The 10th World Water Forum (WWF) 2024 atau Forum Air Dunia ke-10 sedang berlangsung di Nusa Dua Bali sejak 19 Mei hingga 25 Mei 2024. Menjadi pertemuan internasional terbesar yang melibatkan pemangku kepentingan di sektor sumber daya air, perhelatan ini pun mendapat kritikan dari sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan aktivis lingkungan Bali.
Namun sayang, respons dan kritik aliansi Masyarakat ini tidak diterima dengan baik. Beberapa kegiatan dari sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan aktivis lingkungan yang tergabung dalam The People's Water Forum (PWF) dibubarkan oleh puluhan orang dari salah satu organisasi masyarakat (ormas) pada Senin, 20 Mei 2024.
Penolakan dan pembubaran PWK sebagai aspirasi Masyarakat mengenai masalah air dunia terutama Bali dan Indonesia menjadi perhatian khusus dan pengambilan sikap dari Navicula Band, sebagai bentuk solidaritas untuk para aktivis lingkungan.
Baca Juga: Nawala Marching Band PosIND Meriahkan Perayaan HUT ke-26 Kementerian BUMN
“Kami memutuskan untuk batal main di Water Vaganza sebagai rangkaian dari World Water Forum sebagai bentuk solidaritas kami terhadap kawan-kawan pemerhati, akademisi dan kawan-kawan aktivis pemerhati air yang beberapa kegiatan diskusinya dihambat dan dibubarkan”, ucap Robi membuka pernyataan.
Menurutnya, kegiatan diskusi yang bersifat intelektual dengan skala internasional seperti WWF yang membahas hal-hal vital seperti air seharusnya lebih melibatkan publik sebagai salah satu sumber aspirasi dan partisipasi dalam pengambilan keputusan yang menentukan masa depan pemanfaatan air di Bali, Indonesia bahkan dunia, bukannya membungkam dan justru membubarkan.
Robi menekankan bahwa pengambilan sikap Band Navicula untuk batal manggung esok hari adalah murni sebagai bentuk solidaritas kepada kawan-kawan aktivis lingkungan.
Dengan sikap tegas ini, dirinya berharap tidak ada lagi pembubaran segala bentuk diskusi yang bersifat intelektual dan akademik. Pembungkaman terhadap demokrasi semacam ini menurutnya adalah pelanggaran terhadap Undang-undang yang menyebutkan bahwa bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai, dirawat dan dipelihara oleh negara untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.***