Bukan Hanya Banjir, Garut Juga Dilanda Longsor dan Pergerakan Tanah

12 Oktober 2020, 17:19 WIB
Bupati Garut, Rudy Gunawan, saat meninjau warga terdampak banjir di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Senin 12 September 2020. /

GALAMEDIA - Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan, sedikitnya ada enam kecamatan di wilayah Garut Selatan yang terkena bencana akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Minggu sore hingga Senin dinihari tadi.

Selain banjir bandang, sejumlah kecamatan yang terkena longsor dan pergerakan tanah. Ke enam kecamatan yang tertimpa bencana tersebut adalah Pameungpeuk, Cikelet, Cibalong, Peundeuy, Singajaya, dan Banjarwangi.

"Yang terparah banjir bandangnya yaitu Pameungpeuk dan Cikelet," ujarnya, Senin 12 Oktober 2020.

Baca Juga: Keukeuh Tak Mau Ikuti Ridwan Kamil Soal Omnibus Law, Edy Rahmayadi: Nanti Sakit Hati

Sedangkan sejumlah kecamatan yang terkena longsor dan pergerakan tanah, lanjut Rudy, yaitu Peundeuy, Singajaya, dan Banjarwangi. Menurut Rudy, pihaknya segera mengirimkan bantuan logistik berupa 10 ton beras beserta lauk pauknya ke dua kecamatan terparah dilanda banjir bandang tersebut.

"Ada seribuan warga yang terancam maupun yang terdampak sudah dievakuasi ke kantor kecamatan juga ke sejumlah sekolah SD," ujarnya, Senin 12 Oktober 2020.

Rudy menyebutkan, selain mengevakuasi warga, Pemkab Garut juga melalui BPBD dan unsur Muspika setempat saat ini sedang melakukan pendataan dan juga membuat dapur umum.

Baca Juga: Asyik, Mulai 12 Oktober 2020 Pertamina Diskon Harga Jual Pertamax

Rudy menuturkan, banjir bandang yang terjadi di sejumlah kecamatan di wilayah Garut Selatan tersebut selain akibat luapan sungai juga disebabkan adanya kerusakan hutan yang terjadi di wilayah Cikajang dan Cisompet.

"Kerusakan hutan juga diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir bandang di Garut Selatan," katanya.

Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Jawa Barat, Agung Nugraha, menyebutkan, banjir bandang yang terjadi di Garut Selatan menyebabkan 298 gardu PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat terkena dampaknya. Saat ini, gardu-gardu tersebut masih terendam banjir.

Baca Juga: Sri Mulyani: Belanda Wariskan Utang kepada Indonesia

Agung juga memohon maaf dan pengertian dari warga bila terjadi pemadaman listrik di lokasi yang terdampak banjir dan wilayah sekitarnya. Pihaknya terpaksa melakukan pemadaman demi keselamatan warga yang terdampak banjir.

"Kami juga akan tetap melakukan pemantauan terhadap lokasi-lokasi terdampak banjir. Semetara kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik," ucapnya.***

 

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler