Di Tengah Pandemi Covid-19, Sektor Pertanian di Jawa Barat Malah Berkembang

14 Oktober 2020, 14:13 WIB
Sekda Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja saat membuka Rapat Koordinasi Peluang Usaha Ekspor dan Subtitusi Impor Produk Tanaman Pangan Khususnya Porang di Aston Hotel, Kota Bandung, Selasa (13/10/20) malam. ( Dudi/Humas Jabar) /

 

GALAMEDIA - Ditengah Pandemi Covid-19, pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan. Sebab ketika semua sektor terpukul pandemi, pertanian justru mengalami pertumbuhan.

Sekda Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja menyatakan, kondisi tersebut menjadi peluang Jabar untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

"Salah satu sektor yang positif (pertumbuhannya) adalah usaha di sektor pertanian. Situasi ini harus cepat kita tangkap," kata Setiawan saat membuka Rapat Koordinasi Peluang Usaha Ekspor dan Subtitusi Impor Produk Tanaman Pangan Khususnya Porang di Aston Hotel, Kota Bandung, Selasa, 13 Oktober 2020 malam.

Baca Juga: Najwa Shihab Jadi Perempuan Paling Dikagumi Versi YouGov Inggris

Setiawan menjelaskan, pandemi Covid-19 menjadi momentum Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar untuk membangkitkan sektor pertanian lokal.

Melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jabar, kata Setiawan, pihaknya intens mendorong semua pihak untuk memajukan sektor pertanian di Jabar. "Melakukan bisnis pertanian saat ini amat sangat tepat," ucapnya.

Menurut Setiawan, ada sejumlah faktor yang membuat pertanian mampu bertahan di tengah pandemi. Pertama, aktivitas pertanian masih dapat berjalan dengan baik meski protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Kemudian, kebutuhan masyarakat akan pangan masih tinggi.

Baca Juga: Digembar-gemborkan Sudah Bisa Pulang ke Tanah Air, Habib Rizieq Masih Tertahan di Arab Saudi

Kendati begitu, Setiawan mengatakan bahwa ada tantangan yang harus dihadapi pelaku pertanian, yakni suplai dan permintaan. "Permintaannya tinggi, maka bagaimana sekarang suplai terjamin. Lalu, logistiknya seperti apa. Itu juga harus kita pikirkan," katanya.

Selain itu, Setiawan mengatakan bahwa porang (tanaman umbi-umbian) saat ini menjadi komoditas yang menjanjikan. Tidak hanya berpeluang menjadi komoditas ekspor, porang juga memiliki nilai jual tinggi.

"Dulu porang ini dianggap makanan ular, tapi sekarang sudah tidak. Bahkan sudah banyak kisah sukses petani porang," ucapnya.

Baca Juga: Penyaluran Bansos Beras Belum Capai Target, Ini Alasan Kemensos

Keadaan tersebut menjadi peluang Jabar untuk mengembangkan porang. Apalagi masih banyak lahan subur di Jabar yang dapat dimanfaatkan untuk menanam porang.

"Kalau kita lihat skala budi daya Porang masih sifatnya individu bukan usaha besar-besaran. Maka, kita harus bergerak lebih," kata Setiawan.

Porang sendiri dikenal dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus Muelleri. Porang dapat digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, dan penjernih air.

Baca Juga: La Nina dan El Nino, Ini Perbedaan dan Dampak Keduanya pada Perubahan Iklim di Bumi

"Kalau lihat khasiatnya, ini sangat banyak dan mungkin lebih dari ini. Kesempatan emas manfaatkan dengan baik. Harapannya, (budi daya porang) bisa menyerap tenaga kerja," ucap Setiawan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jabar Dadan Hidayat mengatakan, pihaknya akan mendorong budi daya porang di Jabar. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kita juga sedang merencanakan, Jabar harus bisa produksi benih porang," kata Dadan. "Tidak hanya untuk kecukupan Jabar, tapi juga untuk kebutuhan nasional dan internasional," imbuhnya.

Baca Juga: Ponsel Petinggi KAMI Diduga Diretas Hingga Dikendalikan Pihak Tertentu

Menurut Dadan, porang merupakan tanaman yang cocok ditanam pada musim hujan. Ia menyatakan, kolaborasi semua pihak merupakan kunci untuk membudidayakan porang.

"Kolaborasi lahan dari kehutanan, Porang dari dinas pertanian. Kita hadir bersama dari satu keinginan, yakni meningkatkan peluang usaha ekspor porang dari Jawa Barat," ucapnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler