Usir Virus Corona, Praktisi Budaya Ini Lakukan Ritual Ruatan Tolak Bala

- 8 Desember 2020, 18:38 WIB
Tiga praktisi seni dan budaya melakukan ritual ruatan tolak bala mengusir virus corona, di area taman Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Selasa, 8 Desember 2020. (Laksmi Sri Sundari/Galamedia)
Tiga praktisi seni dan budaya melakukan ritual ruatan tolak bala mengusir virus corona, di area taman Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Selasa, 8 Desember 2020. (Laksmi Sri Sundari/Galamedia) /

GALAMEDIA - Ada saja cara orang untuk mengusir virus corona atau Covid-19 yang saat ini masih melanda dan ditakuti masyarakat.

Salah satunya dengan menggelar ritual ruatan tolak bala, seperti yang dilakukan tiga orang praktisi seni dan budaya di Kota Cimahi, yakni Usep Robiyan Taufik, Yadi Suryadi, dan Rumdan Permana.

Ruatan tersebut dilakukan di area taman Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Selasa, 8 Desember 2020. Mereka berharap dengan prosesi ngaruat ini wabah virus mematikan ini segera selesai, dan kehidupan bisa kembali normal lagi.

Baca Juga: Duta Besar Ini Mendadak Muncul Bawa-bawa Tuhan: Semurah Itu Harga Nyawa di Bumi Indonesia?

Dengan mengenakan pakaian serba hitam dilengkapi ikat kepala, ketiga orang praktisi seni dan budaya ini berbagi peran. Ada yang bermain alat musik kacapi, suling, serta ada yang ngarajah atau berdoa.

Ritual diawali dengan memainkan instrumen musik dari kecapi dan suling. Lalu salah seorang pelaku ruatan mulai melantunkan tembang kawih rajah.

"Tidak ada unsur apa-apa, hanya sekadar mendoakan mudah-mudahan dengan ruatan ini pandemi Covid-19 yang menimpa segera selesai," ujar Usep Robiyan Taufik.

Baca Juga: Waduh,..Jelang Pelaksanaan Pilkada di Kab. Bandung, 199 Orang Penyelenggara Terpapar Covid-19

Seperti dalam ruatan pada umumnya, mereka juga menyiapkan satu nampan berisikan berbagai macam sesajian, seperti kelapa muda, batang pohon hanjuang, bunga-bungaan, telur, pisang, kendi berisi air dari beberapa sumur, hingga karukuyang.

"Ada maknanya juga kan sesajian ini, kita harus menghormati para leluhur kita. Misalnya kayu hanjuang itu kan sebagai lambang untuk terus berjuang. Lalu bunga yang melambangkan manusia harus saling mengharumkan," tuturnya.

Baca Juga: Innalillahi..Kasus Covid Bertambah 5.292, Provinsinya Anies Baswedan Jadi Penyumbang Terbanyak

Untuk pemilihan tempat, Usep dan rekan-rekannya sengaja memilih area Pemkot Cimahi lantaran tempat tersebut adalah Kampung Jati, Cihanjuang yang melambangkan asal usul manusia hingga bisa menjalani kehidupan.

"Jati itu kan asal-muasal, makannya kami melaksanan ritualnya di sini, karena area Pemkot Cimahi ini disebut Kampung Jati," tandasnya.

Baca Juga: Pangdam Jaya Kembali Jadi Sorotan, Presiden Jokowi Didesak Membentuk Tim Independen

Yadi Suryadi, praktisi seni dan budaya lainnya menambahkan, sesaji yang dihadirkan dalam ngaruat kali ini melambangkan filosofi kehidupan sehari-hari.

"Intinya, mudah-mudahan wabah ini cepat selesai. Kita juga sebagai manusia harus tanggung jawab, dan jangan lupa selalu bersyukur," sebutnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah