Baca Juga: Terkadang Murka Tuhan Ada pada Dosa Kecil, Jangan Sepelakan, Perbanyak Istigfar
Pavin menyebut pengirim menegaskan pihaknya sama sekali tidak menginginkan uang. Mereka hanya meminta agar namanya tidak diungkap. Namun Pavin mengaku tak tahu pasti siapa pengirim sesungguhnya.
Jurnalis Inggris, Andrew McGregor Marshall yang dikenal kritis terhadap monarki Thailand juga mendapat kiriman sama dan menyebut alamat pengirim berasal dari Jerman.
Seperti Pavin, Andrew juga sama-sama berstatus persona non-grata karena suara kritisnya.
Baca Juga: Heboh di Media Sosial, Anggota Fraksi PSI Diduga Minta Dana Bantuan Partai Naik
"Selama bertahun-tahun monarki bertahan dengan imej baiknya sebagai bagian dari propaganda. Kasus ini memperlihatkan sisi lain di balik tembok istana," ujar Pavin.
Sementara Andrew yang tak berniat memublikasikan foto-foto Koi menyebut apa yang terjadi saat ini menunjukkan perebutan pengaruh di kerajaan Thailand.
"Sangat mungkin Koi mengambil sendiri foto-foto ini untuk raja.. dan kemungkinan semua bocor untuk menyabotase kembalinya Koi dengan titel permaisuri."
Baca Juga: Piala Dunia U-20 Ditunda, Menpora Segara Gelar Rakor dengan PMK dan Pemerintah Daerah
Koi diangkat sebagai selir resmi pada Juli tahun lalu saat Raja berulang tahun. Pengangkatannya menjadi yang pertama dalam sejarah kerajaan Thailand.
Koi menjadi permaisuri tak lama setelah Raja menikahi Suthida, istri keempatnya.
Berbeda dengan Suthida, Koi yang berpembawaan ceria dianggap menjadi "alat PR" Raja.
Ia kerap menemui para royalis yang hingga kini setia mendukung monarki, sesuatu yang sangat dibutuhkan Maha Vajiralongkorn yang dalam beberapa bulan terakhir menjadi sasaran demo massa anti-monarki.***