Baca Juga: Kuasa Hukum Rizieq Shihab Akan Sampaikan Pembuktian pada Sidang Gugatan Praperadilan Hari Ini
Secara keseluruhan, Mesir telah melaporkan 140.878 kasus yang dikonfirmasi, termasuk 7.741 kematian. Namun, jumlah kasus riilnya diperkirakan jauh lebih tinggi, sebagian karena tes yang terbatas dan tak pastinya jumlah pasien yang dirawat di rumah atau di rumah sakit.
Otoritas kesehatan tertinggi Mesir mengumumkan vaksin China yang dibuat oleh Sinopharm telah disetujui untuk penggunaan darurat dan inokulasi akan dimulai dalam dua minggu.
Baca Juga: Kembali Edarkan Sabu, Warga Kota Bandung Ini Ditangkap
Dalam komentar yang disiarkan televisi pekan lalu Menteri Kesehatan Hala Zayed mengatakan negosiasi sedang berlangsung untuk mendapatkan dua vaksin lainnya. Yaitu dari Universitas Oxford dan AstraZeneca serta Pfizer dan mitra Jermannya BioNTech.
Menteri Keuangan Mohamed Maait mengatakan pemerintah telah menandatangani kontrak pembelian 20 juta dosis vaksin Pfizer/BioNTech dan 30 juta dosis vaksin AstraZeneca, demikian laporan harian Al-Ahram yang dikelola pemerintah.***