Lupakan Dulu Calon Kapolri, Papua Masih Memanas Usai Pembakaran Pesawat MAF

- 8 Januari 2021, 14:39 WIB
Ilustrasi pesawat dibakar.
Ilustrasi pesawat dibakar. /Antara Foto/Reuters/

GALAMEDIA - Publik di Tanah Air saat ini masih ramai membicarakan calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang akan masuk masa pensiun.

Namun di tengah ramainya pembicaraan soal sosok pengganti Idham Azis, suasana memanas justru terjadi di Papua. Di Bumi Cenderawasih itu, perhatian publik tersita oleh sebuah peristiwa pembakaran pesawat.

Saat ini, pihak Polda Papua tengah melakukan penyelidikan. Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw telah memerintahkan Polres Nabire dan Polres Intan Jaya untuk menyelidiki identitas dua orang yang menumpang pesawat MAF.

Baca Juga: Ramai Calon Kapolri, Jenderal Idham Azis Mendadak Terbitkan Surat Telegram, Soal Apa Ya?

Pesawat itu terbang dengan rute dari Bandara Nabire menuju Pagamba, Distrik Mbiandoga, Kabupaten Intan Jaya, Rabu, 6 Januari 2021.

Kepada awak media, Kapolda Papua menegaskan, pengecekan indentitas kedua penumpang pesawat MAF itu untuk memastikan apakah insiden perusakan serta pembakaran pesawat MAF dengan nomor registrasi PK-MAX yang dipiloti Alex Luferchek, WN Amerika Serikat itu terjadi secara kebetulan ataukah memang sudah direncanakan sebelumnya.

"Kami sedang check siapa dua penumpang yang mencarter pesawat itu apakah memang tokoh adat di situ ataukah mereka ini masyarakat biasa ataupun yang lain," jelasnya di Timika, Jumat, 8 Januari 2021.

Baca Juga: Ada Kabar Terbaru Soal Tarif Listrik, Berlaku Januari Hingga Maret 2021

Ia menegaskan, pihaknya harus memastikan itu siapa sesungguhnya yang membawa barang-barang itu dan barang apa saja yang dibawa dan lain sebagainya.

Menurut dia, hal itu penting untuk memastikan kebenaran sarana transportasi itu disewa atau dicarter oleh orang-orang yang bertanggung jawab.

"Jangan sampai sudah ada indikasi kesengajaan seakan-akan membawa barang tetapi sudah ditunggui oleh KKB (kelompok kriminal bersenjata)," tambah Kapolda dikutip dari Antara.

Kapolda Papua menggambarkan lokasi bandara Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Kabupaten Intan Jaya itu medannya begitu sulit dan sangat sulit dijangkau.

"Sesungguhnya lokasi kampung itu sulit, ada petanya. Orang bilang hanya tanah sepenggal yang selama ini hanya bisa dilalui oleh pesawat MAF ini," jelas dia.

Baca Juga: WhatsApp Keluarkan Pembaruan Kebijakan Privasi Pengguna, Pengamat: Ancaman bagi Primasi

Dengan kondisi seperti itu, hingga jajaran kepolisian mengalami kesulitan untuk mencari tahu kejadian yang sesungguhnya, termasuk upaya untuk pengejaran KKB yang diduga menjadi aktor perusakan dan pembakaran pesawat MAF di Intan Jaya itu.

"Untuk memastikan kondisi pesawat di sana, kami agak sedikit kesulitan karena daerah ini sulit dijangkau. Kapolres Intan Jaya sampai saat ini belum bisa melapor," katanya.

Kapolda meminta Satgas Nemangkawi di sana yang memang bergabung dengan satuan terkait untuk bisa masuk ke lokasi kejadian.

"Kami sedang menunggu perkembangan informasi dari Kapolres intan Jaya," tambahnya.

Selain kondisi medan geografis yang sulit, upaya mengungkap insiden tersebut secara terang benderang juga terkendala komunikasi yang tidak lancar.

Baca Juga: Begini Kronologi Lengkap Pembakaran Pesawat Terbang di Papua

"Kapolres dan rekan-rekan satuan tugas di sana baru bisa mengirim laporan kalau sudah ada sinyal. Itulah yang mengakibatkan kami kadang-kandang harus lebih banyak menungggu. Sementara ini yang lebih dekat mereka hubungi adalah Polres Nabire," ujarnya.

Kapolda Papua mengaku telah melaporkan insiden perusakan dan pembakaran pesawat MAF di Kabupaten Intan Jaya itu kepada Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis dan Waka Polri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono.

Kedua pimpinan Polri itu memerintahkan seluruh jajaran kepolisian di Polda Papua terus melakukan upaya pengejaran pelaku perusakan dan pembakaran pesawat MAF di Intan Jaya dengan melakukan koordinasi dengan seluruh kekuatan yang ada.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah