'Harta Karun' Bung Karno di Sarinah, Erick Thohir: Saya Terus Terang Sangat Terharu

- 15 Januari 2021, 18:08 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat melihat relief tersembunyi di Gedung Sarinah.
Menteri BUMN Erick Thohir saat melihat relief tersembunyi di Gedung Sarinah. /Dok. Kementerian BUMN/



GALAMEDIA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengungkap sebuah relief bersejarah di basement Gedung Sarinah yang berusia lebih dari setengah abad.

Relief ini salah satu bagian yang akan dapat sentuhan dari program renovasi besar-besaran Gedung Sarinah, di Jalan Thamrin, Jakarta .

Erick memastikan bakal membangun atau memperbaiki gedung Sarinah, Jakarta Pusat.

Ia mengungkapkan hal itu ketika melakukan kunjungan ke relief bersejarah peninggalan masa pemerintahan Presiden Soekarno di bagian basement gedung tersebut.

Baca Juga: Nyaris Dua Pekan, 6.346 Rumah di Kalimantan Selatan Terendam Banjir Hingga 2 meter

"Saya terus terang sangat terharu, dalam arti saya juga pecinta seni ketika melihat kondisi seni budaya yang kita punya ini tidak terawat, karena itu saya minta Sarinah agar Wika kita perbaiki kembali seperti yang dahulu, apalagi ini jadi salah satu ikon untuk pembangunan Sarinah baru," kata Erick dalam sebuah video, Jumat 15 Januari 2021.

Sejak tahun lalu, Sarinah sudah memiliki rencana untuk masuk tahap revitalisasi atau transformasi.

Gedung Sarinah yang merupakan salah satu BUMN di bawah naungan PT Sarinah (Persero) ditargetkan rampung dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.

Erick Thohir mengingatkan pembangunannya harus selesai pada tahun ini.

Baca Juga: Waspadai Multibahaya Awal Tahun 2021, BMKG: Bencana Hidrometeorologi, Gempa Hingga Tsunami

"Mudah-mudahan kita resmikan di hari Pahlawan, yaitu November untuk kita mengingat pahlawan kita banyak dari seniman, nggak hanya pahlawan yang kita kenal tapi tentu seniman terdahulu. Karena itu saya titip untuk diperbaiki dan dijaga. Ini sayang sekali, terus terang saya sangat sedih" sebut Erick.

Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan, patung dan relief ini memang memiliki penggambaran kegiatan ekonomi rakyat jelata yang pada saat itu bertumpu pada hasil pertanian, perkebunan, perikan dan kerajinan.

"Selaku proklamator dan presiden pertama Indonesia, Bung Karno adalah seorang seniman dan yang mencetuskan pembuatan karya seni ini. Keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan sudah merupakan semangat para pendiri bangsa ini," ujar Fetty dalam keterangannya, Jumat 15 Januari 2021.

Baca Juga: Pecah Rekor Lagi, Hari Ini Total Pasien Positif Covid-19 Mencapai 882.418 Orang

Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Asikin mengatakan, karya seni ini berukuran gigantik. Saat diciptakan, karya seni ini sudah menggunakan teknologi pengecoran panel tunggal modern, seiring dengan dibangunnya Sarinah sebagai perwujudan modernisasi dan kebangkitan ekonomi bangsa yang berpihak kepada ekonomi rakyat (UMKM).

Kondisi Sarinah yang pada tahun 1980-an pernah terbakar membuat relief ini terpaksa dipindahkan dan disimpan di lantai dasar.

"Berkenaan dengan transformasi dan renovasi Gedung Sarinah, maka relief ini akan direstorasi dan dipamerkan saat pemugaran usai dan Sarinah beroperasi kembali," ujar Asikin.

Baca Juga: Ungkap Alasannya, Deddy Corbuzier Sebut Seharusnya Bukan Raffi Ahmad, Tapi Raditya Dika

Menurut catatan beberapa ahli sejarah dan seni rupa nasional, relief ini dibuat oleh kelompok seniman Yogyakarta pada masa konstruksi 1962-1966, yang menampilkan para penjaja dan pelapak yang melambangkan perjuangan rakyat kecil mencari nafkah.

Diketahui, kelompok pematung dan pelukis ini berasal dari Yogyakarta.

"Siapa arsitek atau desainer patung ini masih ditelusuri oleh TACB, (demikian) juga blue print atau cetak birunya, karena penting untuk pekerjaan restorasi," ujar Asikin.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x