BMKG Sebut Ini Penyebab Gempa Tektonik Bermagnitudo 7,1 di Sulawesi Utara

- 21 Januari 2021, 20:37 WIB
Gempa Bumi di Sulawesi Utara 7,1 SR, BMKG Sebut Berpotensi Merusak di Dua Wilayah Ini
Gempa Bumi di Sulawesi Utara 7,1 SR, BMKG Sebut Berpotensi Merusak di Dua Wilayah Ini /Twitter @daryono

 

GALAMEDIA - Berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tektonik bermagnitudo 7,1 yang terjadi di wilayah Talaud Provinsi Sulawesi Utara pada Kamis 21 Januari 2021 pukul 19.23 WIB, disebabkan adanya aktivitas subduksi Lempeng Filipina.

"Episenter gempa terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, pada kedalaman 119 km," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021.

Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Tiba-tiba Datangi Gedung KPK, Ada Apa Ya?

Sementara itu dampak gempa, guncangannya dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong pada skala IV MMI yang berarti bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Kemudian di Manado, Bitung pada skala III MMI yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Guncangan juga dirasakan di Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara dan Halmahera Barat pada skala II-III MMI dimana getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Baca Juga: Inalillahi, 52 Kabupaten Kota di Jawa Bali Masuk Zona Merah

Serta terasa di Bolaang Uki pada skala II MMI yang artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Guncangan gempa juga dirasakan di Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah pada skala I-II MMI yaitu getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Resmi, Pencarian korban dan Puing-puing Pesawat Sriwijaya Air Dihentikan

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta hindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata Bambang.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x