Jokowi Minta Dikritik, Rocky Gerung: HPN di Titik Terendah Sejarah Kebebasan Berpendapat di Indonesia

- 9 Februari 2021, 19:19 WIB
Dewan Pakar FNN, Rocky Gerung mengomentari soal perkembangan reputasi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Dewan Pakar FNN, Rocky Gerung mengomentari soal perkembangan reputasi Anies Baswedan di Pilpres 2024. /YouTube Rocky Gerung Official



GALAMEDIA – Pengamat politik Rocky Gerung dikenal konsisten dalam hal memberikan kritik kepada pemerintah. Selama ini Ia ‘getol’ melontarkan pernyataan-pernyataan yang menurutnya janggal dan tidak sesuai.

Pernyataan serupa juga Ia utarakan dalam video yang diunggah pada kanal YouTubenya Rocky Gerung Official pada Selasa, 9 februari 2021.

Seperti diketahui, konten YouTubenya biasa dibawakan oleh Hersubeno Arief dan dirinya sebagai narasumber.

Pada kesempatan ini, yang menjadi perbincangan pertama berkaitan dengan hari Pers nasional 2021.

“Dresscode kita kali ini sama-sama hitam, tapi bukan berarti berduka, karena hari ini hari pers nasional,” ungkap Hersubeno membuka perbincangan.

Baca Juga: Eks Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis Dijerat Pasal Berlapis

Sontak Rocky merespon pernyataan itu.

"hari ini hari pers, pers itu artinya kemerdekaan berpikir, tapi justru pada saat yang sama sehari sebelum hari pers justru tokoh-tokoh kritis yang menjadi narasumber dari pers masih ada di penjara," ujarnya.

“Pers itu artinya kemerdekaan berpikir, tapi di saat yang sama justru tokoh-tokoh kritis yang menjadi narasumber pers masih ada didalam penjara,” imbuhnya.

Rocky sempat mengucapkan selamat hari pers yang menurutnya hari ini adalah titik terendah dalam sejarah kebebasan berpendapat di Indonesia.

Pembicaraan berlanjut pada topik mengenai Presiden Jokowi yang meminta masyarakat untuk aktif memberikan kritik dalam pernyataannya beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga: Gubernur Jabar Janji Ada Perbaikan Atasi Banjir Pamanukan Subang

“Beberapa hari yang lalu Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk memberikan kritikan dan masukan kepada pemerintah, saya persilahkan Anda untuk menyampaikan kritik,” kata Hersubeno sambil menunjukan artikel yang memuat pernyataan Jokowi.

Rocky menjawab, “Itu kalau kata orang Betawi membaca headline itu (Presiden minta di kritik), itu komentarnya: ‘muke gile lo’.”

Menurutnya, presiden tidak paham terhadap keadaan yang terjadi terkait kebebasan pers.

Bahkan menurutnya pernyataan Presiden Jokowi justru berbanding terbalik.
Ia mencontohkan dengan yang terjadi pada tokoh Kwik Kian Gie dan Susi Pujiastuti.

Menurutnya bebas hanya pada saat pembicaraan itu dilakukan, tetapi setelahnya secara bersamaan kebebasan itu diambil.

Baca Juga: Miliki Hobi Baru, Wika Salim Mengaku Merasa Nyaman Bersama Orang-orang 'Galak'

Lebih lanjut, Rocky juga mengatakan bahwa presiden Jokowi untuk merealisasikan itu, sebaiknya dilakukan dengan kebijakan-kebijakan yang menunjukan kebebasan.

“Sementara penangkapan-penangkapan politisi, ulama semakin bertambah hanya karena mengucapkan kritik,” tambahnya pada video berdurasi 17.15 menit itu.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x