Presiden Jokowi Minta Dikritik, Rocky Gerung: Pas Dia Bilang Begitu Orang Pada Ketawa

- 9 Februari 2021, 16:39 WIB
Rocky Gerung
Rocky Gerung /Foto: Instagram @rocky_gerung/



GALAMEDIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk aktif mengkritik terhadap pemerintah.

Pernyataan tersebut membuat pengamat politik Rocky Gerung tergelitik untuk mengeluarkan komentarnya.

Menurut akademisi ini, pernyataan tersebut bagian dari permainan dua muka karena menurutnya Presiden Jokowi masih bersembunyi di balik kebohongan komunikasi publik.

Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah tayangan video YouTube berjudul "PRESIDEN JOKOWI MINTA DIKRITIK, PERMAINAN DUA MUKA" pada kanal Rocky Gerung Official, Selasa 9 Februari 2021.

Baca Juga: Jajan di Kantin hingga Staycation di Hotel, ShopeePay Hadirkan Cashback 30%

Ia menyinggung sosok eks Menteri KKP Susi Pudjiastuti dan Menko bidang Ekonomi dan Industri masa pemerintahan Gus Dur yakni Kwik Kian Gie soal kebebasan berpendapat di Indonesia sekarang ini.

"Itu kalau orang Betawi baca headline itu, presiden minta dikritik, komentarnya 'muka gile lu'. Cara orang Betawi membalikkan fakta selalu ada lucunya, tepat sasaran. Seolah presiden gak paham tentang reason perkembangan terakhir kebeasan pers, politik oposisi," ujarnya.

"Kwik Kian Gie, Susi Pudjiastuti, melampaui presiden. Silakan kritik artinya boleh ngomong tapi dijamin kebebasan, tapi kami tidak jamin kebebasan," sambungnya,

"Setelah ngomong, kebebasannya diambil. Ditunggu UU ITE, Bareskrim, ditunggu oleh putusan pengadilan. Itu paradoks, memberi sinyal bahwa kami tidak antikritik, pada waktu yang sama suruh perkarakan. Jadi itu pikiran yang kata orang muke gile lu," timpal Rocky Gerung.

Baca Juga: Jokowi Diminta Jangan Panik, Menkes Budi Gunadi: Saya Sudah Ingatkan Bapak Presiden

Rocky Gerung kemudian menambahkan, sebenarnya Presiden Jokowi seolah memberi sinyal bahwa dia ingin mendapatkan kritik kecuali dari kalangan radikal.

Menurutnya, telinga Jokowi hanya ingin memperoleh kritik yang ujungnya berakhir dengan pujian.

"Kalau konsisten (minta warga aktif kritik), dia (Presiden Jokowi) harus bicara depan publik, di belakangnya ada pimpinan negara dan mengumumkan tahanan politik tidak boleh diadili, harus segera dibebaskan," tegas Rocky Gerung.

"Buzzer masih melakukan pem-bully-an," sambungnya.

Selanjutnya ia menyinggung Presiden Jokowi yang di matanya mampu menyembunyikan dendam dengan baik melalui kata-kata "kritik kami".

Baca Juga: Peringatan Ilmuwan, Gunung Es Antartika Terus Mencair Bumi Terancam Periode Dingin yang Memicu Zaman Es

"Padahal dendamnya itu dia delegasikan pada buzzer dan tokoh-tokoh yang membenci oposisi. Ini permainan dua muka yang berbahaya, sinyalnya bisa palsu. Ngapain presiden bersembunyi di balik kebohongan komunikasi publik," katanya.

"Saya menganggap orang-orang di belakang statement bikin evalusasi dan sodorkan 2 kalimat. Begitu pidato, catatannya 'kami tidak antikritik'. Padahal presiden betul belum siap dengan psikologinya karena pas dia bilang gitu orang pada ketawa," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x