Mampu Beradaptasi Hingga 4.000 Mutasi, Pejabat Eropa Serukan Dunia Harus Bersiap Hidup dengan Covid Selamanya

- 15 Februari 2021, 15:24 WIB
Ilustrasi Covid-19 atau virus Corona.
Ilustrasi Covid-19 atau virus Corona. /PIXABAY/Gerald Altmann

GALAMEDIA - Salah satu kepala kesehatan Uni Eropa mengakui Covid-19 kemungkinan takkan hilang dan akan tetap ada selamanya karena mampu beradaptasi dengan manusia.

Menurutnya Eropa dan dunia harus bersiap menghadapi virus corona dalam jangka panjang meskipun vaksin telah diluncurkan.

Demikian dikatakan kepala badan kesehatan ECDC Uni Eropa, Andrea Ammon akhir pekan ini.

Baca Juga: SPOILER ALERT: Prediksi Film To The Boys I Loved Before 4

“Kita harus bersiap menerima fakta bahwa Covid  akan tetap bersama kita, '' kata kepala Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa yang berbasis di Stockholm dalam sebuah wawancara.

Alasannya virus corona sangat mungkin bertahan setelah terbukti beradaptasi sangat baik dengan manusia.

"Ini bukan virus pertama yang akan hidup bersama manusia selamanya, jadi ini bukan sesuatu yang tidak biasa untuk virus."

Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Apa Sih Sebenarnya Perbedaan Sunblock dan Sunscreen? Begini Perbedaannya

Meski vaksin secara dramatis mengurangi risiko tertular penyakit yang disebabkan oleh Covid-19, para ilmuwan belum memastikan dengan pasti apakah vaksin juga mengurangi penularannya.

Ada juga kekhawatiran bahwa vaksin bisa saja tidak efektif melawan beberapa varian Covid-19, terutama jenis dari Afrika Selatan dan Brasil.

Laporan sebelumnya bahkan menyebut virus corona telah mampu bermutasi hingga hampir 4.000 varian.

"Pertanyaannya adalah sejauh perubahan virus mampu bertahan melawan efektivitas vaksin," kata Ammon.

Baca Juga: Tak Menikah Hingga Akhir Hayat, Pengusaha Tanah Wariskan Hampir Rp 70 Miliar untuk Anjingnya

Ammon juga menyinggung flu musiman yang membuat vaksin diadaptasi setiap tahun.

“Sepertinya virus corona berjalan ke arah yang sama atau pada satu titik akan tetap stabil dan pada akhirnya kita dapat menggunakan satu vaksin untuk jangka waktu yang lebih lama, '' katanya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x