Pemerintah Provinsi DKI, tambah Ariza, telah menyiapkan 256 ekskavator dan 260 truk pembuang (dump truk) untuk menghadapi potensi banjir.
Bahkan, pemerintah juga akan menambah jadwal pengoperasian pengerukan lumpur dari satu menjadi dua sif.
"Lalu kami siagakan petugas dua sif dari asalnya satu sif. Jadi, ada percepatan pengerukan," tambah dia.
Lebih lanjut Ariza menyatakan, penyebab Jakarta banjir, salah satunya adalah karena Jakarta yang berada di dataran rendah.
Baca Juga: LAPAN Keluarkan Peringatan, Waspadai Banjir di Jadetabek 19-20 Februari 2021
Selain itu, karena beberapa lokasi berada di dataran yang lebih rendah dibanding wilayah lainnya seperti di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
"Dulu juga di daerah tersebut tanahnya diambil dikeruk dan diuruk untuk kawasan Senayan yang tanahnya ditinggikan. Sekarang daerah tersebut seperti kubangan, kalau hujan ya banjir," terang Ariza.
Karenanya, ujar dia, untuk ke depan Pemprov DKI berencana akan merelokasi masyarakat yang tinggal di daerah yang rendah termasuk yang tinggal di bantaran sungai.
"Ke depan secara bertahap kita akan pindahkan. Sekarang, kita juga terus membangun Rusunawa, Rusunami dan memindahkan warga yang ada di pinggiran dan terus melakukan program normalisasi sungai, naturalisasi sungai dan sebagainya," tutur dia.
Baca Juga: Renungan Hadis Hari Ini, Berbaik Sangkalah pada Allah