Terkait Kematian Dina yang Janggal, Pegiat Anti Kekerasan Perempuan pun Turun Tangan

- 19 Februari 2021, 20:26 WIB
Suasana pembongkaran makam Dina (27) di pemakaman wakaf RW 13 Desa Cinunuk, Kec. Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat (19/2/2021).
Suasana pembongkaran makam Dina (27) di pemakaman wakaf RW 13 Desa Cinunuk, Kec. Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat (19/2/2021). /Engkos Kosasih/

GALAMEDIA - Pembongkaran makam Dina Yuniasari (27) warga Kampung  Sukamulya RT 01/RW 13 Desa Cinunuk, Kecamatan  Cileunyi, Kabupatèn Bandung, Jumat 19 Februari 2021 tuntas, aman dan lancar.

Pembongkaran makam Dina di pemakaman wakaf warga Kampung Sukamulya RW 13, belakang Komplek Griya Manglayang RW 21 Desa Cinunuk ini untuk kepentingan autopsi.

Pasalnya, kematiannya dinilai tak wajar ini ternyata mendapat dukungan sejumlah pihak.  

Selain dari Reskrim Polrestabes Bandung yang kini serius untuk mengungkapnya, juga mendapat dukungan dari pegiat anti kekerasan perempuan dan pengacara dari keluarga almarhumah Dina.

Baca Juga: Calon-calo Tenaga Kerja Mengganas, Menaker Ida Fauziyah: Kita Harus Berjuang Keras Melawan!

Pegiat anti kekerasan perempuan yang peduli terhadap nasib almarhumah Dina tersebut, Hari Purnama. Hari dan temannya pegiat anti kekerasan perempuan tersebut "turun gunung" saat proses pembongkaran makam Dina dan autopsi jenazahnya oleh dokter forensik untuk memantau.

"Kita dari pegiat anti kekerasan perempuan dari Kabupaten Bandung sengaja datang saat pembongkaran makam untuk kebutuhan autopsi jenazah Dina. Ya kita mendukung penuh Reskrim Polrestabes untuk mengungkapnya apakah benar Dina korban kekerasan," kata Hari saat memantau  pembongkaran makam Dina.

Menurut Hari, dalam kasus alharhumah Dina yang meninggal 2 pekan lalu sebenarnya pihaknya yang mendorong keluarga Dina untuk lapor ke Polrestabes Bandung.

Baca Juga: Keren, Kekuatan Militer Indonesia Berada di Peringkat 16 dari 139 Negara di Dunia

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x