Waduh! 30 Persen Penyintas Covid-19 Masih Alami Gejala Hingga 9 Bulan Kemudian

- 20 Februari 2021, 11:01 WIB
Para penyintas Covid-19 dari TNI dan Polri menyumbangkan plasma darah untuk membantu penderita Covid-19 di wilayah Tangsel
Para penyintas Covid-19 dari TNI dan Polri menyumbangkan plasma darah untuk membantu penderita Covid-19 di wilayah Tangsel /@humaskotatangsel/

GALAMEDIA - Sebuah studi baru menunjukkan hampir sepertiga orang dengan Covid-19 mengalami gejala yang menetap hingga sembilan bulan setelah diagnosis positif Covid-19.

Dilansir Galamedia dari Live Science pada Sabtu 20 Februari 2021, para peneliti studi dari University of Washington, dari 177 orang di wilayah Seattle dengan infeksi Covid-19 selama selama tiga hingga sembilan bulan setelah diagnosis mereka masih merasakan gejalanya.

Sebagian besar peserta, yakni 150 orang, atau 85 persen dari kelompok studi tersebut, memiliki kasus Covid-19 ringan dan tidak dirawat di rumah sakit. Sisanya, 11 peserta (6 persen) tidak menunjukkan gejala dan 16 peserta (9 persen) dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: TERBARU, Harga Emas Hari Ini, Sabtu, 20 Februari 2021 Ada yang Turun Ada juga Stabil, Antam 2 Gram Rp1.865.000

Secara keseluruhan, 32,7 persen pasien dengan kasus ringan dan 31,3 persen pasien rawat inap memiliki setidaknya satu gejala persisten yang bertahan sekitar tiga bulan setelah diagnosis.

Gejala persisten yang paling umum adalah kelelahan yang dirasakan oleh 13,6 persen peserta secara keseluruhan, dan hilangnya penciuman atau rasa 13,6 persen peserta.

Sekitar 13 persen peserta mengalami gejala persisten lainnya, termasuk nyeri otot, kesulitan bernapas, batuk, dan kabut otak.

Baca Juga: Ironis, Usai Gagal Menikah, Vicky Prasetyo Unggah Video Prewedding Romantis Bersama Kalina Ocktaranny

"Penelitian kami menunjukkan bahwa konsekuensi kesehatan dari Covid-19 jauh melampaui infeksi akut, bahkan di antara mereka yang mengalami penyakit ringan," tertulis dalam makalah peneliti studi dari University of Washington, yang diterbitkan Jumat 19 Februari 2021 di jurnal JAMA Network Open.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x