[Video] Tiba-tiba Muncul di Jalan, Warga Ngeri Dikira Tornado Ternyata Jutaan Nyamuk

- 1 Maret 2021, 14:29 WIB
Dikira tornado ternyata nyamuk.
Dikira tornado ternyata nyamuk. /

GALAMEDIA - Pengendara lalu lintas di Argentina dikejutkan kemunculan gulungan hitam mirip tornado yang tiba-tiba menghadang di tengah jalan seolah siap menyapu apa pun yang dilewati.

Tapi ternyata gulungan hitam tadi sama sekali bukan tornado melainkan jutaan nyamuk yang terbang berkelompok dalam kecepatan cukup tinggi dengan formasi mengerikan layaknya tornado turun dari langit.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin ( 1 Maret 2021) rekaman video yang diposting pemotor di Route 74 antara Jenderal Madariaga dan Pinamar memperlihatkan gulungan tornado yang menjulang hingga belasan meter.

 Baca Juga: Ungkap Solusi dan Jati Diri, Marzuki Alie: Sejarah Akan Kembali ke Jalannya Setelah Kekuasaan Berakhir

Namun dalam klip yang sama para pengendara makin kaget saat tahu jika apa yang mereka pikir tornado tadi ternyata nyamuk.

“Anginnya semakin besar, aku tak pernah melihat apa pun yang seperti ini sebelumnya.” Demikian komentar pemotor yang terdengar dalam rekaman viral tersebut.

Penampakan formasi aneh mirip angin puyuh itu terjadi setelah wilayah Buenos Aires Argentina diserbu jutaan nyamuk.

Baca Juga: Ini Daftar Pemain yang Mengikuti Sesi Latihan Perdana Persib

Juan Jose Garcia, peneliti dari Center for Parasitological and Vector Studies (CEPAVE) kepada media lokal mengatakan, “Hujan deras menyebabkan banjir yang membuat genangan air yang besar di mana nyamuk-nyamuk betina bertelur.”

Akibatnya terjadi ledakan jumlah nyamuk yang kemudian menyerbu kota.

Meski jumlahnya sangat banyak, Garcia memastikan hewan mungil tersebut tidak menimbulkan ancaman mematikan bagi manusia, tapi berpotensi mengganggu kegiatan bertani.

Baca Juga: Sekilas Perjalanan Beby Tsabina, dari Model hingga Selebgram

Menurutnya  tidak ada tindakan yang diperlukan untuk menangani kawanan nyamuk dalam jumlah besar. Sebaliknya ia hanya mengingatkan warga untuk tetap waspada selama setidaknya 15 hari.

Ia mengatakan setelah dua minggu nyamuk-nyamuk tadi akan mulai mati. Terlepas dari saran Garcia, banyak warga  meminta pihak berwenang untuk membasminya.

Menanggapi ini Direktorat Zoonosis Kota Pinamar mengklaim fogging tidak akan efektif karena hanya akan membunuh sebagian kecil dari populasi nyamuk di daerah tersebut.

Baca Juga: Justin Bieber Mengumumkan Album Keenam 'Justice', Rilis 19 Maret 2021

“Fumigasi juga membawa serta risiko memasukkan bahan kimia beracun ke dalam rantai makanan yang akan berdampak pada predator alami serangga.”

Pemerintah kota juga mencadangkan fumigasi untuk kasus-kasus ekstrem yang memang secara nyata mengancam kesehatan masyarakat secara umum.

Selain itu, warga  didorong untuk menggunakan obat nyamuk, memastikan jendela dilindungi kelambu berkualitas  dan menjaga sumber air tetap tertutup saat tidak digunakan.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x