Moeldoko Pernah 'Ngopi-ngopi' dengan Pelaku Gerakan Kudeta Partai Demokrat, SBY: KSP Moeldoko Tega

- 7 Maret 2021, 14:48 WIB
Moeldoko dan SBY
Moeldoko dan SBY /

GALAMEDIA - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat mengungkapkan perasaan kecewa dan bersalahnya kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Pasalnya, SBY pernah memberikan kepercayaan serta jabatan kepada KSP Moeldoko, sewaktu dirinya menjabat menjadi Presiden RI.

“Hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara kita,” ujarnya dilansir Galamedia dari Antara.

Baca Juga: Diposting 15 Tahun Lalu, Cuitan Pertama Bos Nyentrik Twitter Laku Dijual Rp 28 Miliar

SBY kemudian mengungkapkan perasaanya terhadap KSP Moeldoko yang secara terang-terangan melakukan kudeta.

“Memang banyak yang tercengang dan tidak percaya bahwa KSP Moeldoko bersekongkol, tega, dan dengan darah dingin melakukan kudeta,” ujar SBY.

SBY menilai, apa yang telah dilakukan oleh KSP Moeldoko tidak menunjukan sikap ksatria lantaran telah bersekongkol dengan pihak internal Partai Demokrat untuk melakukan kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat.

Baca Juga: Penampilan Kandang The Reds Mencemaskan, Liverpudlian Yakin Kursi Stadion Biang Pemain Kesulitan Mengoper Bola

“Termasuk rasa malu dan bersalah saya, yang dahulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya (Moeldoko). Saya mohon ampun kepada Allah SWT atas kesalahan saya,” jelasnya.

SBY menyatakan dengan tegas, bahwa KLB yang terjadi merupakan KLB yang ilegal. Oleh karena itu, dinobatkannya KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat, tidak bisa dianggap sah.

Sebelumnya, AHY secara resmi mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan kepemimpinan Demokrat yang sah.

Baca Juga: YES! Akhirnya Dewa dan Nana Bulan Madu, Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 7 Maret 2021  

“Setelah itu, Ketua Umum AHY sampaikan kepada publik terkait dengan kudeta, banyak tanggapan bernada miring, Demokrat disebut mencari sensasi, playing victim,” ungkap SBY.

“Lalu Moeldoko mengatakan hanya ‘ngopi-ngopi’ dan pelaku gerakan itu katanya hanya rapat biasa,” sambungnya.

Kini pada kenyataannya, Moeldoko tengah berusaha merebut kepemimpinan Partai Demokrat secara sah.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x