Hal tersebut dilatarbelakangi oleh para pekerja pabrik garmen yang menuntut hak berpendapat dan berpolitik.
Pada tahun 1910, Organisasi Sosialis Internasional berkumpul di Kopenhagen, Denmark untuk menetapkan hari perempuan.
Usulan ini disepakati oleh 100 perempuan dari 17 negara. Namun, belum ditetapkan pada tanggal berapa Hari Perempuan Internasional diperingati.
Pada kurun tahun 1913 hingga 1914, hari perempuan dipakai sebagai alat politik pada Perang Dunia Pertama di sejumlah negara Eropa yakni dengan melakukan gerakan penolakan.
Pada tahun 1917, para perempuan Rusia memprotes perang dengan gerakan bertajuk roti dan perdamaian yang bertepatan pada 8 Maret.
Baca Juga: GAWAT! Dewa Nana Kembali Diserang, Semua Ulah Alya? Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 8 Maret 2021
Empat hari kemudian, akhirnya pemerintah Rusia memberikan hak untuk memilih bagi perempuan.
Setelah PBB memperingati pada tahun 1975, Hari Perempuan Internasional pun mulai diterapkan di sebagian negara di dunia yang meliputi negara di kawasan Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan. ***