Bisa Dialami PDIP dan Golkar, Presidium KAMI Nyatakan Tragedi Partai Demokrat Merupakan Tragedi Demokrasi

- 11 Maret 2021, 15:30 WIB
Presidium KAMI Din Syamsuddin.
Presidium KAMI Din Syamsuddin. /instagram

GALAMEDIA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin menyatakan gerakan sepihak yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu bukanlah peristiwa biasa.

Menurut Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju ini peristiwa tersebut merupakan sebuah tragedi demokrasi di Tanah Air.  

Hal tersebut disampaikannya pada acara Sarasehan Kebangsaan #41 Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) bertajuk "Menyoal KLB Partai Demokrat yang Beraroma Kudeta", Kamis, 11 Maret 2021.

Baca Juga: Warganet Sibuk Jodohkan Anak Ahok dengan Felicia Tissue Mantan Kaesang Pangarep, Nicholas: Not My Type

"Bukan sekadar tragedi Partai Demokrat tapi ini tragedi demokrasi di Indonesia," ujarnya.

Ia menyebutkan, pada acara KLB Deli Serdang itu terdapat aspek-aspek tertentu apabila dibiarkan akan menjadi preseden buruk bagi kehidupan perpolitikan nasional.

Soalnya peristita tersebut bisa saja menimpa partai lain tak hanya Partai Demokrat. Hal tersebut bisa saja menimpa PDIP, Golkar, Nasdem, PKS, Gerindra atau lainnya.

Baca Juga: Mark Sungkar Terjerat Korupsi Dana Asian Games 2018, Dijauhi Zaskia dan Shireen Sungkar?

"Semua partai dengan mudah bisa diintervensi dengan dalih KLB atau apapun. Dan jika preseden buruk ini berkembang tak mustahil parpol-parpol lain pun akan mengalami nasib serupa," ujarnya.

Sehubungan hal itu , Din menilai bahwa proses konsolidasi demokrasi di Indonesia masih belum menunjukkan yang ideal dan jauh dari amanat Pancasila.

Baca Juga: Soal Demokrat, Mahfud MD Sebut Jokowi Hepi-hepi, Pakar Politik: Presiden Justru Sedih Lihat Menteri-menterinya

"Amanat sila keempat Pancasila yakni Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan," tutupnya.

Turut hadir sejumlah narasumber dalam diskusi daring tersebut antara lain Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K. Harman, pakar hukum tata negara Refly Harun, Akademisi Ubedillah Badrun, peneliti senior LIPI Siti Zuhro dan Toto Izul Fatah.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x