“Tapi publik justru yang berupaya untuk melihat peristiwa itu di dalam satu skema yang lebih strategis. Ini mau ngapain di situ (pertemuan di Hambalang)?,” lanjutnya.
Lebih jauh, Rocky Gerung menjelaskan bahwa Airlangga sebelumnya telah bertemu dengan Partai Nasdem dan kemudian Prabowo.
“Sebelumnya juga ada pertemuan Airlangga dengan Nasdem, lalu dengan Prabowo. Kita tahu Airlangga adalah faktor di dalam sebut saja future trading kekuasaan masa depan,” tutur Rocky Gerung.
Hal itu karena menurut Rocky Gerung, selain posisi Airlangga yang strategis, juga kedudukan Partai Golkar yang mengambil posisi pengatur.
“Karena posisi strategis dia di kabinet, juga kedudukan Golkar yang selalu mampu bikin zig-zag dari kanan tiba-tiba masuk sedikit ke kiri terus akhirnya di tengah dan mengambil sebagai posisi pengatur,” ujar Rocky Gerung.
Pada pertemuan itu juga, Prabowo sebelumnya memberikan sambutan yang meriah kepada Airlangga dengan marching band yang membawakan lagu mars Gerindra dan Golkar.
Adanya marching band itu dilihat Rocky Gerung sebagai pertanda bahwa sesuatu betul-betul dirayakan. “Kan tidak mungkin ada marching band tapi tidak dimaksudkan untuk memperingati atau menjamu satu political event baru,” tutup Rocky Gerung.
Diketahui sebelumnya, Prabowo dan Airlangga bertemu pada Sabtu, 13 Maret 2021 di kediaman Prabowo di Hambalang.***