GALAMEDIA - Seorang remaja berusia 16 tahun yang diperkosa seorang pria beristri diikat pada tubuh pelaku dan dipukuli sebelum diarak keliling desa oleh pihak keluarga yang sengaja mempermalukannya.
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Selasa (30 Maret 2021) dari rekaman video mengerikan yang sempat beredar terlihat, korban pemerkosaan diikat pada tersangka berusia 21 tahun dengan tali.
Siswi SMA tersebut tak melawan setelah pihak keluarga menganggap apa yang dialaminya telah mencoreng nama baik.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Haram? Dosen Tasawuf UNIRA Analogikan Ini dengan Ikan Lele dan Pupuk Kandang
Kerumunan warga juga ikut memukuli penduduk Alirajpur, Madhya Pradesh itu kemarin. Massa meneriakkan slogan nasionalisme, 'Bharat Mata Ki Jai', yang berarti 'Hidup Ibu Pertiwi India'.
Keluarga korban pemerkosaan termasuk di antara mereka yang memaksanya diarak bersama tersangka yang diketahui telah menikah dan memiliki dua anak.
Menyusul viral video korban yang tak disebutkan namanya itu, enam pelaku pemukulan termasuk tersangka pemerkosa, ditangkap aparat.
Baca Juga: Termasuk Krisdayanti, Ini Dia 23 Artis yang Terjun ke Dalam Dunia Politik di Indonesia
Petugas yang dihubungi saat insiden terjadi juga membebaskan korban. Demikian keterangan petugas polisi Dilip Singh Bilwal kepada kantor berita lokal PTI.
Dia mengatakan pihaknya menangani dua kasus dari peristiwa tersebut.
"Salah satu kasus terdaftaratas nama pria berusia 21 tahun yang dituduh melakukan pemerkosaan. Sedangkan laporan lainnya diajukan pada anggota keluarga gadis dan warga yang mengarak dan memukulinya.”
Baca Juga: Sidang Kerumunan HRS Kembali Digelar, Ini Dia Isi Tanggapan JPU atas Eksepsi HRS
Catatan kekerasan seksual di India menjadi perhatian internasional sejak kasus pemerkosaan dan pembunuhan beramai-ramai tahun 2012 yang menimpa seorang siswa di atas bus di Delhi hingga memicu protes nasional.
Tahun 2019, tercatat ada 88 kasus pemerkosaan per hari di India berdasar data Biro Catatan Kejahatan Nasional.
Hakim tertinggi India, Ketua Mahkamah Agung Sharad Arvind Bobde pun dituntut mundur awal bulan ini setelah meminta tersangka pemerkosaan untuk menikahi korban agar menghindari hukuman penjara.
Baca Juga: Cha Eun Woo Si Pengigit Kuku Ulang Tahun Hari Ini, Berikut Fakta dan Profil Lengkapnya
Komentarnya memicu kehebohan dan mendorong aktivis hak perempuan untuk mengedarkan surat terbuka yang menyerukan pengunduran dirinya.
Paparan salah seorang aktitis Vani Subramanian dalam surat terbuka publik menyebut pria yang disarankan menikahi korban tersebut menguntit, mengikat, mencekik, dan berulang kali memperkosa korban sebelum mengancam membakarnya. Ancaman juga ditujukan pada saudara laki-laki korban.
“Dengan menyarankan pemerkosa menikahi korban, Anda, Ketua Mahkamah Agung India, menyerahkan korban pemerkosaan pada pelaku yang bisa mendorongnya bunuh diri.”
Baca Juga: Panca Jawab Tudingan Moeldoko dengan Surat SBY ke Prabowo dan Sandiaga Uno
Korban pemerkosaan di India juga dilaporkan mendapat perlakuan seksis di tangan polisi dan pengadilan, termasuk didorong untuk menikahi pelaku dalam apa yang disebut sebagai solusi kompromi.
Sementara itu, bulan lalu, seorang mahasiswa yang ditemukan telanjang dan terbakar parah di jalan raya nasional di India mengatakan dirinya dibakar oleh sekelompok pria yang berusaha memperkosanya.
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu ditemukan tergeletak di jalan raya nasional Shahjahanpur di Uttar Pradesh.
Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 30 Maret 2021: Karena Kevin Dicelakai, Bu Sari Umumkan Identitasnya
Inspektur Polisi S Anand mengatakan kepada penyelidik tiga pria mencoba memperkosa korban di lapangan dekat Desa Rai Kheda. Saat aksinya gagal para pelaku membakarnya.
Akibatnya mahasiswa semester empat itu dirawat di rumah sakit distrik sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Dr Shyama Prasad Mukherjee di Lucknow. Demikian The Hindustan Times melaporkan.***