Network
GALAMEDIA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersama rombongan bertemu dengan Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yogyakarta, Sabtu, 3 Maret 2021.
Dalam pertemuan perdana antar kedua lembaga tersebut, AHY bersama Haedar Nashir membahas empat hal terkait isu terkini dan masalah kebangsaan.
Saat mengawali perbincangan, AHY bersama jajaran mengucapkan rasa syukur bisa bersilaturahmi ke Kantor PP Muhammadiyah.
Baca Juga: Persib Sangat Mungkin Jumpa Persebaya di Perempat Final Piala Menpora 2021
“Alhamdulillah bahagia sekali akhirnya bisa bersilaturahmi dan berkunjung secara langsung ke Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta,” kata AHY di Yogyakarta, kutip Antara, 3 Maret 2021.
AHY mengaku sudah lama mempunyai niat untuk mengunjungi Kantor PP Muhammadiyah, namun baru terealisasi saat ini.
Dia pun turut mengapresiasi perjuangan Muhammadiyah yang sudah berdiri sejak 1912 atau 109 tahun. “Diskusi tadi tentu terkait berbagai hal, terkait isu-isu di Indonesia, harapan ke depan, isu-isu kebangsaan,” ujar AHY.
Terdapat empat hal yang didiskusikan AHY bersama Haedar Nashir, mulai dari soal demokrasi, Pancasila, menjaga nilai keagamaan, hingga persatuan dan kemajuan bangsa.
Baca Juga: Viral Video TikTok Istri Ustad Solmed, Ustad Solmed: Saya Merdeka, Ia Samakan TikTok dengan SKJ
“Ada empat hal tadi kami bicarakan dan juga menjadi pesan dari Bapak Haedar Nashir,” tutur AHY.
Menyoal demokrasi, AHY dan Haedar membahas mengenai penegakkan demokrasi yang harus berpijak pada konstitusi negara.
“Kita tahu ujian dan tantangan demokrasi akan terus kita hadapi, termasuk di masa pandemi ini. Jadi, harapannya ke depan kita bisa merawat demokrasi dalam semangat berpijak pada konstitusi,” ucap AHY.
Kemudian, soal Pancasila, AHY dan Haedar sama-sama ingin mengokohkan dan menjaga Pancasila agar benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan.
AHY menyinggung soal pihak yang selalu paling vokal bela Pancasila, tetapi kebijakan maupun tindakan tidak sesuai apa yang dilantangkan.
“Jangan sampai kita mudah atau lantang menyuarakan tentang Pancasila, padahal kita tidak menerapkan itu dengan sejatinya,” ujarnya.
Setelah itu AHY mengaku sudah bersilaturahmi dengan Buya Syafi’i Maarif dengan mendiskusikan hal yang sama.***
