Pada mulanya ia mengunggah sebuah video Ustadz Abdul Somad yang sedang berceramah terkait mati syahid.
Dalam video tersebut, tampak Ustadz Abdul Somad menjawab pertanyaan terkait boleh tidaknya bom bunuh diri dilakukan oleh pejuang Palestina.
Pendakwah yang akrab dipanggil UAS itupun menjawabnya dengan tegas yang menurutnya jangan menyebutnya sebagai bom bunuh diri, karena hal itu adalah gerakan mati syahid.
"Jangan katakan bom bunuh diri, itu pers barat yang mengatakan, yang betul itu gerakan mati syahid bukan mati konyol," ujarnya, dikutip Galamedia, Minggu 4 April 2021.
Kemudian UAS menjelaskan dalilnya yang mengatakan ketika perang uhud, sahabat nabi yang maju ketengah lawan dengan mengacungkan pedangnya berhasil membunuh lawan walaupun dirinya terbunuh juga.
"Dalilnya, Ketika perang uhud, pasukan nabi sedang terkepung, ada salah satu sahabat nabi yang mati karena berani maju ketengah lawan dengan mengacungkan pedangnya, dia mati dan lawan pun mati," katanya.
Namun yang menjadi permasalahan disini adalah ketika UAS mengaitkan aksi bom bunuh diri sebagai gerakan mati syahid.
"Berita pagi ini gerakan bom bunuh diri, padahal itu gerakan mati syahid," ucap UAS.