Sebabkan Banjir dan Longsor di NTT, BMKG Sebut Siklon Tropis Seroja Sebenarnya Jarang Terjadi

- 6 April 2021, 05:05 WIB
BMKG telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang diantaranya Flores Timur NTT 3 – 9 April 2021
BMKG telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang diantaranya Flores Timur NTT 3 – 9 April 2021 /BMKG/

GALAMEDIA - Kemunculan siklon tropis seroja yang mengakibatkan bencana banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi bukti kalau perubahan iklim global itu nyata adanya.

Salah satu tanda perubahan iklim global ini, semakin meningkatnya suhu baik di udara maupun di muka air laut.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Senin 5 April 2021, fenomena ini jarang terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia.

Namun, sejak sepuluh tahun terakhir, kejadian siklon tropis semakin sering terjadi. Bahkan pada 2017, dalam satu pekan bisa terjadi dua kali siklon tropis.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 April 2021: Ibu Rendy Berhasil, Aldebaran Ungkap Kejahatan Elsa!

Baca Juga: Venue Kedua Perempat Final Piala Menpora Tergantung Lawan Persib

"Ini menunjukkan memang dampak perubahan iklim global harus benar-benar segera kita antisipasi," katanya.

Terkait siklon tropis seroja di NTT, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini waspada bibit siklon pada 2 April.

Faktor yang mengakibatkan terbentuknya bibit siklon seroja, suhu muka laut yang semakin hangat di wilayah Samudera Hindia mencapai lebih dari 26,5 hingga 29 derajat celcius atau melebihi rata-rata.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x