Update Terkini Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402, Panglima TNI Pimpin Upaya Pencarian

- 23 April 2021, 14:15 WIB
Foto: KRI Nanggala-402/ M Risyal Hidayat
Foto: KRI Nanggala-402/ M Risyal Hidayat /Rianti S/Antara Foto/via REUTERS/Files

 

GALAMEDIA - Sampai hari ini, nasib Kapal Selam KRI Nanggala 402 masih belum jelas meski sebelumnya sempat terdeteksi titik magnet di Perairan Utara Bali.

Hari ini, pencarian kembali dilanjut. Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kembali mengikuti serta memantau langsung pencarian dari atas KRI Suharso.

"Bapak panglima siang ini juga akan berangkat ke sana untuk memantau dan mengikuti proses pencarian secara langsung," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad, Jumat, 23 April 2021.

Baca Juga: Update: KRI Nanggala 402 Akhirnya Ditemukan? Satu Titik Magnet Terdeteksi di Perairan Utara Bali

Di samping panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono juga akan mengikuti pencarian KRI Nanggala-402 dari atas KRI Suharso.

"Sebagai informasi Bapak Kasal berangkat menuju KRI Suharso," ucap Riad.

Hadi Tjahjanto sebelumnya pada Kamis 22 April 2021 memimpin langsung pencarian kapal dari atas KRI Suharso.

Dari rekaman video yang disiarkan oleh Puspen TNI, Kamis, panglima berjanji pihaknya akan terus mencari KRI Nanggala-402 beserta seluruh prajurit dan kru kapal, yang total-nya mencapai 53 orang.

"Kami akan terus melaksanakan pencarian dan pertolongan serta mengerahkan segenap kemampuan untuk membawa pulang kembali saudara-saudara kita prajurit KRI Nanggala-402 kepada keluarga mereka," kata panglima TNI ke pasukan pencarian, dilansir ANTARA.

Baca Juga: Warga Negara Indonesia Lolos dari Hukuman Mati Tapi Dihukum Seumur Hidup di Singapura

"Mari kita senantiasa berdoa semoga keluarga kita prajurit Nanggala-402 dalam kondisi selamat dan segera kita temukan. Tabah sampai akhir," ujar Hadi menambahkan.

Pencarian KRI Nanggala-402 di perairan utara Pulau Bali berlangsung sejak Rabu 21 April 2021, beberapa jam setelah kapal selam itu dinyatakan hilang kontak sekitar pukul 03.00 WITA saat melakukan penyelaman.

Sejauh ini, TNI telah mengerahkan 21 KRI, yang sebagian besar merupakan kapal-kapal dengan kemampuan deteksi sonar.

Di samping itu, TNI juga dibantu oleh empat kapal dari kepolisian, serta dua kapal dan satu unit alat deteksi bawah laut/remote operation vehicle (ROV) yang dioperasikan oleh Basarnas.

Sementara itu, Indonesia juga menerima bantuan dari negara-negara sahabat, di antaranya Malaysia, Singapura, India, dan Australia untuk melakukan operasi pencarian serta penyelamatan KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Waduh! Terlalu Banyak Korban Meninggal Akibat Covid-19, India Lakukan Kremasi Massal di Tempat Parkir

Dalam jumpa pers di Bali, Jumat, Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad menjelaskan wilayah pencarian masih terkonsentrasi di daerah utara perairan Pulau Bali. Beberapa petunjuk yang telah ditemukan oleh tim pencari, di antaranya tumpahan bahan bakar minyak dan titik-titik magnet berkekuatan tinggi pada kedalaman 50-100 meter.

"Ada satu titik magnet yang cukup kuat, mudah-mudahan itu tidak berubah dan akan dikejar. Mudah-mudahan itu menjadi titik terang," ujar Achmad Riad berharap.

Ia lanjut menegaskan operasi pencarian akan dimaksimalkan sampai batas akhir, mengingat kapasitas oksigen KRI Nanggala-402 dalam keadaan mati total (blackout) kemungkinan hanya sampai 72 jam atau kurang lebih tiga hari.

Baca Juga: Pindah Jam Tayang! Simak Sinopsis Ikatan Cinta 23 April 2021 di Sini

Kapal itu telah hilang kontak pada pukul 03.00 WITA, Rabu 21 April 2021, sehingga oksigen kemungkinan tersedia sampai pukul 03.00 WITA, Sabtu 24 April 2021.

KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu dini hari saat latihan peluncuran torpedo nomor 8. Komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala-402 berlangsung pada pukul 04.25 WITA, yaitu saat komandan gugus tugas latihan akan memberi otorisasi penembakan torpedo.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x