Covid-19 Belum Mereda di Tanah Air, IDAI Belum Rekomendasikan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

- 28 April 2021, 13:35 WIB
 Pelaksanaan PBM Tatap Muka di Ciamis, Kadisdik Ciamis Asep Saeful saat melaksanakan Monitoring ke SMPN 1 Ciamis Senin 19 April 2021.
Pelaksanaan PBM Tatap Muka di Ciamis, Kadisdik Ciamis Asep Saeful saat melaksanakan Monitoring ke SMPN 1 Ciamis Senin 19 April 2021. /Pepi Anwar

 

GALAMEDIA - Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum merekomendasikan pembelajaran tatap muka yang dilakukan di sekolah, karena meningkatnya penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

Dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 28 April 2021, Ketua Umum PP IDAI Prof Dr dr Aman B Pulungan SpA(K) menyatakan persyaratan untuk dibukanya kembali sekolah adalah terkendalinya transmisi lokal yang ditandai angka positif yang kurang dari lima persen dan menurunnya tingkat kematian.

Jika sekolah tatap muka tetap dimulai, maka pihak penyelenggara harus menyiapkan blended learning, anak dan orang tua diberi kebebasan memilih metode pembelajaran luring atau daring.

Anak yang belajar secara luring maupun daring harus memiliki hak dan perlakuan yang sama.

Baca Juga: Dulu Pesawat Kini Kapal Selam, Ferry Koto Pertanyakan Donasi itu Kemana: Tak Ada Laporan, UAS Pun Diam Saja

“Mengingat prediksi jangka waktu pandemi COVID-19 yang masih belum ditentukan, maka guru dan sekolah hendaknya mencari inovasi baru dalam proses belajar mengajar, misalnya memanfaatkan belajar di ruang terbuka seperti taman, lapangan atau sekolah di alam terbuka,” kata dia.

Sementara pihak guru dan tenaga kependidikan yang berhubungan dengan anak dan orang tua atau pengasuh harus sudah divaksin. Lalu buat kelompok belajar kecil yang berinteraksi secara terbatas di sekolah, tujuannya jika ada kasus konfirmasi maka penelusuran kontak dapat dilakukan secara efisien.

Jam masuk dan pulang bertahap untuk menghindari penumpukan siswa dan penjagaan gerbang dan pengawasan harus disiplin untuk menghindari kerumunan di gerbang sekolah.

Sekolah perlu membuat pemetaan risiko adakah siswa dengan komorbid, orangtua siswa dengan komorbid, atau tinggal bersama lansia maupun guru dengan komorbid serta kondisi kesehatan atau medis anak.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x