BMKG: Waspada Peningkatan Potensi Siklon Tropis pada April-Mei dan November-Desember

- 30 April 2021, 15:05 WIB
Ilustrasi Siklon Tropis./Gambar oleh WikiImages dari Pixabay./
Ilustrasi Siklon Tropis./Gambar oleh WikiImages dari Pixabay./ /

GALAMEDIA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi imbauan pada masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi siklon tropis.

Potensi siklon tropis kemungkinan tingkat kejadian akan lebih tinggi dan dapat terjadi pada bulan April-Mei dan November-Desember.

Masyarakat khususnya wilayah selatan Indonesia diharapkan tetap waspada agar mampu mengahadapi siklon tropis.

Baca Juga: Perubahan KKB Jadi Teroris Disebut Tokoh Papua Kemenangan Kelompok ISIS: Tanda-tanda Indonesia Bubar

"Kewaspadaan potensi siklon tropis di wilayah selatan Indonesia itu antara November-Mei, dengan tingkat kejadian lebih tinggi dapat terjadi pada April-Mei dan November-Desember," tutur Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, dalam siaran pers tertulisnya, dikutip Galamedia dari PMJ News, Jumat 30 April 2021.

Miming kemudian menjelasakan terdapat 11 siklon tropis yang sangat dekat dengan Indonesia sejak tahun 2008 silam.

Sebanyak 10 siklon antara lain sudah dirilis Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG Jakarta. Pada umumnya siklon di dekat Indonesia terjadi pada rentang April-Mei dan November-Desember.

Baca Juga: Sejumlah Politisi Bela Munarman, Husin Shihab: Jangan-jangan Mereka Bagian dari Jaringan Terduga?

Miming juga mengungkapkan bahwa pada April lalu Nusa Tenggara Timur sudah dihantam Siklon tropis kedua terkuat.

"Siklon tropis Seroja yang terjadi di Nusa Tenggara Timur pada awal April lalu merupakan yang terkuat kedua setelah siklon tropis Kenanga yang terjadi pada 12 Desember 2018 di Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu,” ungkapnya.

“Siklon tropis Seroja juga merupakan siklon tropis yang paling lama siklus hidupnya dan terpanjang track siklonnya, yaitu NTT hingga Barat daya Australia," lanjutnya.

Sementara, siklon tropis Kirrily, Cempaka, Dahlia, Lili dan Seroja adalah yang paling dekat dengan daratan. Di samping itu, paling signifikan berdampak pada cuaca ekstrim dan bencana hidrometeorologi.

Baca Juga: Korupsi dengan Modus KMKK di bjb Cabang Indramayu Senilai Rp600 Juta Dibongkar Satreskrim Polres Indramayu

Miming lalu memaparkan bahwa siklon tropis memiliki dampak yang kompleks. Secara langsung dampaknya yaitu angin kencang, hujan lebat sampai ektrim, gelombang tinggi dan gelombang pasang.

Kemudian ada juga dampak tidak langsung yakni menimbulkan angin kencang di daerah lain, hujan lebat dan gelombang pasang dengan intensitas lebih kecil.

Meski begitu, pihak BMKG menggarisbawahi tantangan lain yang dihadapi terkait pengurangan risiko dampak siklon tropis yang kerap melanda Tanah Air.

"Sebagai bentuk upaya pengurangan risiko penting dilakukan peningkatan pemahaman dan respons yang tepat bagi stakeholder atau masyarakat terhadap informasi tersebut,” jelasnya.

“Selain itu, peningkatan atau perbaikan infrastruktur lingkungan juga penting dalam menghadapi bencana," tutupnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah