Rocky Gerung Beberkan Skenario Kudeta Golkar: Domba Juga Ingin Cari Gembala Baru

- 1 Mei 2021, 13:44 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin. /Dok. DPR RI

GALAMEDIA – Pengamat Politik, Rocky Gerung turut menyoroti perihal kasus tindak pidana korupsi yang menjerat Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin.

Rocky menyebutkan bahwa Azis memiliki satu garis dengan Golkar dan tentunya hal tersebut terhubung dengan Pilpres 2024.

"Golkar kan terhubung dengan desain-desain makro menuju 2024. Mungkin ini cara untuk kudeta Partai Golkar dengan mengorbankan Azis Syamsuddin. Kita harus curiga," kata Rocky dikutip Galamedia dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu 1 Mei 2021.

Baca Juga: KKB Ditetapkan Sebagai Teroris, Priyo Sambadha: Kekerasan Bukan Solusi, Kenapa Tidak Meneladani Gus Dur?

Hal tersebut, menurut Rocky, telah menunjukkan adanya perubahan arah politik di istana. Perlu diketahui, Golkar merupakan partai garda terdepan yang selalu mendukung segala kebijakan yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tidak hanya itu, Rocky menilai bahwa adanya kasus korupsi Azis Syamsuddin dapat memastikan koalisi yang dapat menguatkan Presiden Jokowi.

Berdasarkan pengamatannya, Rocky menyebut, Golkar sebagai partai sudah mulai ancang-ancang untuk mempersiapkan Pilpres 2024 dari beberapa bulan yang lalu.

Hal tersebut, menurut Rocky, dapat dibuktikan dengan adanya manuver politik Golkar yakni dengan menggelar pertemuan dengan NasDem dan PKS.

Tidak hanya itu, Rocky menilai bahwa Presiden Jokowi tidak ingin terus disebut sebagai petugas partai PDIP.

Baca Juga: Bupati Bandung Pastikan Pengerukan Sungai Citarik Bukan Sekedar Seremonial

"Apalagi Jokowi sebagai sebagai seorang presiden, tentunya dia tidak mau terus dicap sebagai petugas partai PDIP. Tentunya, dia ingin menunjukkan sebuah otonomi dan otonomi itu harus diatur dengan sebuah peristiwa politik yaitu kasus Azis Syamsuddin," ungkap Rocky.

Maka dari itu, Rocky menganggap bahwa keputusan KPK terhadap kasus korupsi Azis Syamsuddin.

Menurut Rocky, adanya kasus Azis telah menunjukkan bahwa Golkar merupakan partai yang mampu menghimpun kekuatan-kekuatan di DPR sehingga hal tersebut bisa membuat Presiden Jokowi tergiur untuk pindah partai.

Tidak hanya itu, menurut Rocky, adanya kasus Azis Syamsuddin sebagai bentuk tantangan Golkar ke Presiden Jokowi.

Baca Juga: Partai Ummat Dinilai Bukan Ancaman, Viva Yoga: Kader PAN itu Rasional dan Berakal Sehat

"Ingin maksimalkan upaya tuntaskan korupsi Azis Syamsuddin atau ingin pindah ke Golkar. Pilihan itu ada di tangan Jokowi," tuturnya.

"Kalau ingin memaksimalkan korupsi Azis Syamsuddin itu tidak mungkin karena Jokowi tidak ingin terus diatur PDIP," tambah dia.

Hal tersebut, menurut Rocky, dapat dibuktikan dengan adanya ketegangan antara Presiden Jokowi dengan Megawati di periode kedua kepemimpinan.

Baca Juga: Arrovy Andasasmita: Saatnya Pulihkan Ekonomi Kota Bandung

Menurut Rocky, Presiden Jokowi ingin menjadikan kasus korupsi Azis Syamsuddin sebagai cara memulihkan kondisi politik di istana.

Oleh karena itu, Rocky menegaskan kasus korupsi Azis Syamsuddin tidak menunjukkan sebagai salah satu bentuk pulihnya moral KPK, melainkan hanya sebagai bentuk perubahan politik istana.

"Saya tidak adu domba ya tapi domba juga ingin mencari gembala baru," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x