Fadli Zon Paparkan 3 Catatan Keprihatinan Buruh Indonesia di Hari Buruh Internasional

- 1 Mei 2021, 20:15 WIB
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon.
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon. /YouTube Fadli Zon Official/

GALAMEDIA - Pada 1 Mei 2021, seluruh dunia merayakan Hari Buruh Internasional. Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon memaparkan tiga catatan keprihatinan yang menyelimuti Indonesia di Hari Buruh 2021.

Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, Politisi Partai Gerindra tersebut menilai bahwa nasib buruh di Indonesia masih belum sejahtera kehidupannya.

UU Cipta Kerja yang dijanjikan oleh pemerintah yang dinilai bisa memperluas lapangan kerja dan mendatangkan investasi, nyatanya malah menekan hak-hak buruh.

Politisi Fadli Zon kemudian memaparkan tiga catatan keprihatinan Indonesia di hari Buruh ini.

Pertama, tingkat kesejahteraan buruh menjadi makin terpuruk. Dari data BPS, di tengah pandemi ini ada 24,03 juta angkatan kerja yang mengalami pengurangan jam kerja.

Baca Juga: Moeldoko Unjuk Gigi pada Peringatan May Day, Presiden KSPI Said Iqbal Titipkan Ini

Akibatnya, jumlah pengangguran terbuka meningkat, dan rata-rata upah buruh menjadi turun 5,20 persen, dari rata-rata Rp2,9 juta perbulan di 2019 menjadi Rp2,76 juta per bulan di 2020.

Kedua, daya serap angkatan kerja semakin mengecil. Data BKPM mencatat, tingkat penyerapan tenaga kerja dari setiap investasi yang masuk terus mengalami penurunan.

Di 2010, setiap investasi Rp1 triliun masih bisa menyerap 5.014 tenaga kerja. Namun, pada 2016 angkanya telah turun menjadi 2.272 saja. Dan di 2020, tiap investasi Rp1 triliun hanya tinggal menyerap 1.390 tenaga kerja saja.

Ketiga, Revolusi Industri 4.0 yang kerap digadang-gadang pemerintah bisa menyelamatkan angkatan kerja, pada kenyataannya justru telah melahirkan sejenis perbudakan baru.

Penelitian yang dilakukan oleh Institute of Governance and Public Affairs (IGPA) Universitas Gadjah Mada tahun lalu, yang mengkaji kelayakan kerja mitra tukang ojek dengan penyedia jasa aplikasi, berhasil menggambarkan fenomena tersebut.

Baca Juga: HARI BURUH INTERNASIONAL: Uu Ruzhanul Berdialog dengan Buruh di Gedung Sate

Menurut penelitian tsb hubungan kemitraan yang terbentuk bukannya menciptakan kebebasan dan kemerdekaan bagi para mitra, namun justru menciptakan hubungan kerja yang eksploitatif.

Sementara, baru baru ini diketahui adanya eksploitasi dan tekanan terhadap upah kurir di sebuah markeplace besar di Indonesia.

Fadli Zon menyatakam bahwa hal ini sangat ironis, karena Presiden Joko Widodo yang selalu membanggakan disrupsi digital tetapi malah mengembalikan masyarakan ke era perbudakan baru.

Oleh karena itu, Fadli Zon mengajak pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan kaum buruh.

Baca Juga: Dirikan Partai Ummat, Gus Umar: Moeldoko Belajarlah dari Amien Rais, Bukan Malah Nyolong

"Di hari buruh ini, saya ingin mengajak pemerintah dan setiap pemangku kepentingan untuk benar-benar serius memperhatikan kesejahteraan kaum buruh," tulis Fadli Zon dikutip Galamedia dari Twitternya @fadlizon pada Sabtu 1 Mei 2022.

Alasannya adalah karena peningkatan kesejahteraan buruh akan berdampak signifikan dalam mendorong pemulihan ekonomi Indonesia di tengah pandemi.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah