Pascalibur Lebaran, Jabar Lakukan 3.400 Tes Covid-19 Acak Per Hari

- 25 Mei 2021, 06:02 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin 24 Mei 2021..
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin 24 Mei 2021.. /Yogi P/Biro Adpim Jabar/



GALAMEDIA — Jawa Barat terus meningkatkan tes untuk mencegah penularan Covid-19 pascalibur lebaran. Pemprov Jabar bersama kabupaten/kota melakukan 3.400 tes acak per hari di 17 titik perjalanan.   

Hal itu diungkapkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin 24 Mei 2021.

“Semuanya kita antisipasi dengan random sampling antigen di 17 titik. Hal itu juga terus kita lakukan. Tes kita kan ada dua lapis, di jalan itu terjadi di 17 titik dikali 200 pengetesan per hari,” sebutnya.

Dengan tes acak, Ridwan berharap sepulangnya warga dari kampung halaman mereka status Covid-19 mereka dapat diketahui apakah reaktif atau tidak. Jika reaktif, maka yang bersangkutan wajib tes PCR.  

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 25 Mei 2021: Gawat! Bu Farah Balaskan Dendam ke Nana, Dewa Tak Terima

“Dengan begitu katakanlah dia kena Covid-19, ketika balik lagi ke tempat asalnya jangan sampai merugikan RW tempat dia bekerja. Karena total yang positif menurut laporan ada sekitar 150 orang, mayoritas di perjalanan dan di tempat pariwisata,” ungkapnya.

Ridwan telah menginstruksikan posko RT/RW melaporkan warganya yang diam- diam mudik ke kampung halaman.

“Kalau hilang berarti mudik, kalau muncul lagi setelah hilang selama lebaran itu wajib dilaporkan dan dijadikan subyek pengetesan di level PPKM Mikro,” tambahnya.
 
Langkah antisipasi lain, Pemprov Jabar bersama bersama pemkab/pemkot telah mengarantina 17.000 pemudik nakal yang lolos penyekatan pada periode pelarangan mudik dan pengetatan perjalanan yang baru berakhir 24 Mei 2021.  

Baca Juga: Rapid Test di Sukabumi, 10 Wisatawan Positif Covid-19

Gubernur mengapresiasi kinerja posko RT/RW yang sigap merespons kedatangan pemudik di lingkungannya masing-masing.

Para RT/RW menyuruh mengarantina di rumah masing- masing atau menyediakan ruang – ruang isolasi, selama lima hari sesuai instruksi pemerintah pusat.  

“Terima kasih kepada desa-desa yang sudah disiplin isolasi mandiri bagi pemudik yang datang. Karena ada sekitar 1.700-an pemudik langsung di isolasi di desa-desa yang melakukan isolasi mandiri kepada mereka yang nekat mudik,” ungkapnya.

Selama kampanye pelarangan mudik dan pengetatan perjalanan 6-24 Mei 2021, tercatat sebanyak 220.000 kendaraan berhasil diputarbalikan petugas.  

Baca Juga: Wali Kota Cirebon Minta Warga Perketat Penerapan Prokes

“Sekitar 220 ribu kendaraan pemudik itu dibalikkanankan. Kemudian kendaraan yang keluar Jabar sekitar 300 ribu dan yang datang ke Jabar juga sama jumlahnya. Hingga saat ini masih ada yang belum kembali sekitar 30 ribu kendaraan,” sebutnya.

Cirebon Zona Merah

Dalam rapat bersama forkopimda, Gubernur Ridwan Kamil agar semua berfokus pada penanganan Covid-19 di Kota Cirebon. Pasalnya minggu ini Kota Udang menjadi satu-satunya daerah zona merah di Jabar.

“Jadi kita akan fokus seminggu ke depan di Kota Cirebon. Karena kita duga Kota Cirebon menjadi tujuan perlintasan mudik, dan juga memang destinasi pariwisata. Jadi kita akan melakukan proses pergerakan untuk memastikan Kota Cirebon kembali tidak merah,” tegasnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x