Eksklusif! Berikut Pernyataan Pegawai KPK, Novel Baswedan: Kami Seperti Lebih Buruk dari Koruptor

- 27 Mei 2021, 18:17 WIB
 Penyidik senior KPK, Novel Baswedan merasa diperlakukan lebih jelek dari koruptor dan sebut hal itu adalah sangat keterlaluan.
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan merasa diperlakukan lebih jelek dari koruptor dan sebut hal itu adalah sangat keterlaluan. /Tangkapan layar YouTube/Najwa Shihab

 

GALAMEDIA – Najwa Shihab melalui program Mata Najwa kemarin malam, Rabu 26 Mei 2021 mengundang sejumlah orang penting terkait polemik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tamu yang hadir di antaranya penyidik senior Novel Baswedan, mantan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja KPK Sujanarko, pengajar di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Bivitri Susasti, dan politikus PDIP Masinton Pasaribu.

Tak hanya itu, Najwa juga mengundang 20 dari 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan dalam forum Mata Najwa bertema "KPK Riwayatmu Kini".

Baca Juga: Diperiksa Kejari Bandung Soal Penyalahgunaan Dana Hibah Rp 1,7 Miliar, Ketua Kadin Jabar: Saya Tidak Tahu

Awalnya Najwa memulai forum dengan bertanya pada Andre Nainggolan. Najwa bertanya jabatan Andre saat ini di KPK dan apakah ia sudah tahu, dia masuk ke dalam 24 pegawai yang dibina atau 51 pegawai yang dikeluarkan.

"Saya salah satu penyidik. Sampai saat ini belum mengetahui hal itu," ucap Andre salah satu penyidik KPK dilansir melalui YouTube Najwa Shihab.

Kemudian Andre mengatakan, ia masih terus datang ke kantor pasca dinonaktifkan dan ia tidak melakukan apapun sesuai fungsinya sebagai penyidik.

"Ke kantor. Tidak ada, mungkin hanya membaca email dan lain-lain, tidak melakukan kegiatan sesuai tugas fungsi sebagai penyidik," katanya.

Baca Juga: Dukung UMKM Lokal Bank BRI Kerjasama dengan Industri Kreatif NeverTooLavish, Desain Kartu BRIZZI Tampil Beda

Lebih lanjut Najwa bertanya apa kasus yang dipegang oleh Andres saat ini. Andre mengatakan ia sedang menangani kasus perkara Bansos.

"Terakhir yang saya tangani adalah perkara Bansos. Iya (yang melibatkan eks Menteri Sosial)," pungkas Andre.

Kemudian Najwa mulai bertanya pada Nova Riza selaku anak buah Sujanarko dalam KPK.

Nova mengaku hingga kini belum tahu statusnya di mana. Namun baginyam 51 atau 24 sama saja karena yang 24 belum tentu akan lulus.

"Sampai dengan saat ini, belum Mbak Nana. Tapi mau 51 atau 24, saya rasa sama saja. Ya karena sesuai dengan pernyataan Alex Marwata yang 24 masih bisa dibina, tapi setelah itu dites kembali. Jadi tidak ada jaminan juga akan lulus," ucap Nova.

Baca Juga: Maldini Pastikan Donnarumma Segera Tinggalkan AC Milan, Berlabuh di Barcelona?

Lalu Najwa juga bertanya posisi Novel Baswedan saat ini. Novel mengatakan tidak tahu ia berada di 24 atau 51 namun ini justru seperti menghina.

"Saya gak tau di poin yang mana. Tapi apapun posisinya saya melihat ini justru malah seperti menghina gitu. Kenapa? Karena kami itu yakin bahwa proses tes ini tidak dilakukan dengan sebagaimana tes sebagaiman mustinya," ucap Novel.

"Kedua, terkait dengan tes ini, kemudian kami distigma seolah-olah tidak berwawasan kebangsaan, padahal kami sudah sering mengikuti tes serupa. Terus dibuat seolah-olah kami adalah orang yang bermasalah, bahkan beberapa tidak bisa dibina lagi. Itukan sangat buruk sekali," pungkas Novel.

Novel mengatakan mereka seperti lebih buruk dari koruptor.

"Kami seperti dibuat lebih jelek dari itu (koruptor)," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah