TERUNGKAP! Ketua KPK, Firli Bahuri Pernah Buat Daftar Pegawai yang Diwaspadai

- 27 Mei 2021, 19:48 WIB
Ketua KPK, Firli Bahuri.
Ketua KPK, Firli Bahuri. /Instagram.com/@official.kpk

 

GALAMEDIA - Najwa Shihab melalui program Mata Najwa bertemakan ‘KPK Riwayatmu Kini’ kemarin, Rabu 26 Mei 2021 mengundang beberapa orang penting terkait polemik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Salah satunya adalah Novel Baswedan selaku penyidik senior KPK. Novel Baswedan mengaku sempat menguping cerita terkait dengan ketua KPK, Firli Bahuri.

Cerita tersebut adalah, Firli Bahuri telah membuat daftar nama pegawai KPK yang merupakan orang-orang diwaspadai oleh Firli.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Apresiasi Masyarakat Indonesia yang Kecam Israel, Termasuk Rabi Yahudi

Novel mengatakan hal ini terjadi ketika Firli baru menjabat sebagai ketua KPK

“Ketika awal-awal pimpinan KPK masuk di KPK, itu pernah ada beberapa pimpinan KPK bercerita kepada kawan-kawan, saya juga pernah mendengar cerita itu. Bahwa katanya, Ketua KPK pernah menunjukkan nama-nama, atau bahkan memberikan daftar nama-nama,” ucap Novel.

Novel mengaku sempat penasaran dengan daftar nama itu. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata orang itu adalah pegawai KPK yang kredibel serta berintegritas tinggi dalam upaya pemberantaran korupsi.

Baca Juga: Sri Mulyani Tarik Utang Baru Rp410 Triliun, Yan Harahap : Prestasi Rezim Ini Cuma Ngutang? Kok Ugal-ugalan

“Yang dari nama-nama itu ada orang-orang yang harus diwaspadai. Diwaspadai dalam hal apa? Ternyata setelah kami mencari tahu orang itu siapa-siapa, kami ketahuinya nama-nama itu adalah orang yang bekerja baik,” pungkas Novel.

Novel lebih lanjut menduga, tindakan Firli mencatat nama pegawai itu berkaitan dengan masalah pelanggaran kode etik.

“Kami menduga, karena mungkin waktu sebelumnya Pak Firli pernah punya masalah kode etik berat, dalam rangka bertemu dengan pihak berpekara, melakukan hal-hal yang menghalangi proses, kemudian dilakukan pemeriksaan kode etik. Saya khawatirnya itu yang menjadi masalah, yang melatarbelakangi,” tandasnya.

Baca Juga: Nasib Izin Liga 1 dan 2 Masih Menggantung, Menpora: Tunggu Kapolri Pulang dari Papua

Lalu Najwa juga bertanya posisi Novel Baswedan saat ini. Novel mengatakan ia tidak tau ia berada di 24 atau 51 namun ini justru seperti menghina.

“Saya gak tau di poin yang mana. Tapi apapun posisinya saya melihat ini justru malah seperti menghina gitu. Kenapa? Karena kami itu yakin bahwa proses tes ini tidak dilakukan dengan sebagaimana tes sebagaiman mustinya,” ucap Novel.

“Kedua, terkait dengan tes ini, kemudian kami distigma seolah-olah tidak berwawasan kebangsaan, padahal kami sudah sering mengikuti tes serupa. Terus dibuat seolah-olah kami adalah orang yang bermasalah, bahkan beberapa tidak bisa dibina lagi. Itukan sangat buruk sekali,” pungkas Novel.

Novel mengatakan mereka seperti lebih buruk dari koruptor.

“Kami seperti dibuat lebih jelek dari itu (koruptor),” tandasnya. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x